DENPASAR, Radar Bali – Tertahannya kinerja ekonomi Bali akibat SARS-CoV-2 menjadi perhatian serius anggota Komisi I DPRD Bali, I Made Rai Warsa, S.Sos. Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali ungkapnya pada triwulan IV 2020, ekonomi Bali masih terkontraksi meski sedikit membaik dibanding triwulan sebelumnya. Ekonomi Bali tercatat kontraksi 12,21% (yoy), lebih baik dibanding triwulan sebelumnya yang terkontraksi 12,32% (yoy). Vaksinasi yang masif digelar Pemprov Bali tegasnya akan menjadi momentum kebangkitan. Sejumlah negara akan mencabut kebijakan travel restriction bila warga Bali sehat karena sudah divaksin.
“Saya optimis kinerja perekonomian Bali pada triwulan I 2021 akan mengalami pemulihan. Vaksinasi Covid-19 yang menyasar 70 persen warga Bali akan berdampak positif pada confidence konsumen dan optimisme pelaku usaha,” tandas eks wartawan tersebut, ditemui Sabtu (10/4).
Dengan vaksinasi, imbuhnya, perbaikan kinerja ekonomi akan terjadi di segala lini. Ia mencontohnya vaksinasi pada Pekerja Migran Indonesia (PMI), khususnya pelaut yang digelar masih oleh Pemprov Bali. Vaksinasi akan membuat PMI tersebut kembali bekerja di luar negeri, khususnya kapal pesiar berbendera asing. “Jika 22.000 lebih PMI yang terpaksa pulang akibat pandemi itu kembali bekerja, otomatis akan ada pemasukan devisa bagi Bali,” tegas pria asli Payangan, Gianyar, ini.
Lebih lanjut, Rai Warsa menegaskan guna menunjang kinerja keuangan daerah, profesionalisme di segala bidang juga harus diutamakan. Khusus terkait pengelolaan aset daerah, politisi asal Desa Payangan, Gianyar itu berharap Perusda Bali bisa “unjuk gigi” di masa pandemi Covid-19. “Bukan sebaliknya, justru menjadi beban bagi keuangan daerah. Kalau bisa dikelola layaknya perusahaan swasta tentu akan lebih menjanjikan sebagai penopang keuangan daerah,” tandas ayah dua putra ini.