SEMARAPURA – Pisang merupakan buah yang harus ada dalam persembahan atau sesajen umat Hidu di Bali. Tidak heran bila jelang hari raya Galungan, permintaan pisang mengalami peningkatan dari hari biasanya. Begitu juga dengan harganya pun mengalami peningkatan dengan meningkatnya permintaan.
Seperti yang diungkapkan pedagang pisang di Pasar Umum Galiran, Eka Puspita, Senin (12/4), permintaan pisang mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Tidak hanya dalam kondisi matang, buah pisang yang masih mentah pun banyak dicari pembeli. Mengingat persiapan menyambut hari raya Galungan biasanya dipersiapkan jauh-jauh hari.
“Kalau untuk persiapan Galungan, biasanya belinya bertandan-tandan,” katanya.
Sebagaimana hukum pasar, meningkatnya permintaan membuat harga pisang di pasaran pun mengalami peningkatan. Pasalnya peningkatan harga yang signifikan terjadi pada pisang susu. Di mana pisang itu mengalami peningkatan harga hingga 100 persen. Harga pisang susu di Pasar Umum Galiran biasanya berkisar Rp 100 ribu per 5 sisir.
“Sejak jelang Galungan harganya mencapai Rp 200 ribu per 5 sisir,” ungkapnya.
Menurutnya pisang-pisang itu didatangkan dari wilayah Jawa dan peningkatan harga sudah terjadi di wilayah itu. Mengingat pisang susu yang cukup mahal, pembeli dengan keuangan pas-pasan biasanya memilih untuk membeli pisang emas yang harganya kini sekitar Rp 50 ribu per 100 bijinya.
“Karena harganya lebih murah, banyak yang memilih untuk membeli pisang emas lokal,” tandasnya.
Sementara itu salah seorang pembeli, Nyoman Kariasih, 50 asal Karangasem tampah berupaya menawar harga pisang yang ingin dia beli. Mengingat jumlah pisang yang dibutuhkannya untuk merayakan Galungan cukup banyak. “Saya biasanya beli pisang Rp 30 ribu dapat 50 biji. Sekarang 50 bijinya Rp 100 ribu. Mahal sekali sekarang harga pisangnya,” tandasnya.