RadarBali.com – Berbagai pihak jelas mengecam kerusuhan yang terjadi di Stadion Andi Mattalatta saat Bali United berhasil mengalahkan sang tuan rumah PSM Makassar dengan skor 0-1.
Sanksi tegas pun harus diberikan kepada oknum-oknum yang terlibat. Seperti contoh adalah Bahar Muharram yang memukul dua punggawa Bali United yakni Ricky Fajrin dan I Gede Sukadana.
Menurut Owner Bali United Pieter Tanuri, kemungkinan untuk adanya sanksi terhadap PSM maupun Bahar ada. Yang disayangkan oleh Pieter adalah Bahar yang menjadi asisten pelatih.
Menurut Pieter, seharusnya Bahar bisa menjadi contoh yang baik. “Ini yang jadi masalah. seharusnya dia jadi roll model,” ucapnya.
Terlepas dari kejadian itu, dia selalu melihat sisi positifnya. Sebab dengan kejadian ini, banyak yang cinta sepakbola Indonesia.
“Nanti tinggal membangun saja. Masih banyak yang perlu dilakukan untuk pembenahan. Yang jelas, kami harus bisa melupakan kejadian ini dan fokus lawan Persegres. Kami ini masih belum juara dan masih sebagai calon juara,” imbuhnya.
Dia pun menghimbau kepada suporter Bali United untuk tidak membalas apa yang dilakukan suporter PSM Makassar.
“Bali cinta damai. 90 menit adalah rival, selebihnya adalah teman. Ke depan harus ada edukasi sejak dini kepada suporter dan ini menjadi pembelajaran,” pungkasnya.