25.2 C
Jakarta
24 November 2024, 7:09 AM WIB

Gaya Main Bali United Mudah Dibaca Lawan, Ini Catatan Suporter

DENPASAR – Jika tidak ingin mendapatkan kritik pedas dari suporter, seharusnya semua pemain skuad Serdadu Tridatu tidak berleha-leha.

Terlebih Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra memboyong gerbong kepelatihan dari Negeri Samba, Brazil.

Tentu ekspektasi semakin berlipat untuk pelatih berusia 46 tahun tersebut. Jangan melulu menganggap kondisi mental pemain jadi alasan kekalahan lewat adu penalti kontra Super Elja – sebutan PSS Sleman.

Apalagi alasan karena satu tahun tidak ada kompetisi profesional. Perlu diketahui, Bali United menjadi salah satu tim terlama yang melakukan persiapan. Satu lagi tim tersebut adalah Persikabo.

Tim lainnya ada yang baru satu bulan berlatih, ada juga yang baru dua pekan berkumpul. Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Barito Putra, hingga PSIS Semarang bahkan memakai 100 persen pemain lokal di ajang Piala Menpora.

Toh, mereka terutama PSM Makassar bisa berbicara banyak di Piala Menpora 2021. Sayangnya hingga kemarin Coach Teco masih belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut terkait evaluasi apa yang harus dilakukan.

Apakah mencoba untuk melakukan perombakan skuad ataukah mencoba komposisi berbeda untuk Bali United.

Banyak pengamat yang mengatakan, gaya permainan Coach Teco sangat mudah dibaca lawan. Anak asuh Coach Teco bermain monoton dengan mengandalkan direct pass.

Inilah yang menjadi permasalahan Bali United. Disaat tidak ada pengumpan apik, kondisi mereka terjepit.

Seperti saat menghadapi PSS Sleman. Fadil Sausu yang biasanya memiliki umpan terukur dan akurat, tidak bisa menunjukkannya.

“Tanpa Paulo sangat terasa sekali permainan Bali United sedikit melemah. Saya juga menilai permainan Bali United sudah mudah dibaca lawan.

Harus ada perubahan di Bali United jika ingin lebih baik,” terang salah seorang legenda sepak bola Bali yang tidak ingin disebutkan namanya saat dihubungi kemarin.

Pemain saat masih aktif sebagai persepak bola memiliki ciri khas rambut gondrong tersebut sudah melihat permainan Bali United saat menghadapi PSS Sleman.

“Dengan tipikal permainan yang sama dengan PSS Sleman, Bali United grasa grusu mainnya. Beda dengan PSS Sleman yang lebih tenang. Padahal materi pemain, Bali United sebenarnya sedikit lebih baik,” tutupnya. 

DENPASAR – Jika tidak ingin mendapatkan kritik pedas dari suporter, seharusnya semua pemain skuad Serdadu Tridatu tidak berleha-leha.

Terlebih Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra memboyong gerbong kepelatihan dari Negeri Samba, Brazil.

Tentu ekspektasi semakin berlipat untuk pelatih berusia 46 tahun tersebut. Jangan melulu menganggap kondisi mental pemain jadi alasan kekalahan lewat adu penalti kontra Super Elja – sebutan PSS Sleman.

Apalagi alasan karena satu tahun tidak ada kompetisi profesional. Perlu diketahui, Bali United menjadi salah satu tim terlama yang melakukan persiapan. Satu lagi tim tersebut adalah Persikabo.

Tim lainnya ada yang baru satu bulan berlatih, ada juga yang baru dua pekan berkumpul. Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Barito Putra, hingga PSIS Semarang bahkan memakai 100 persen pemain lokal di ajang Piala Menpora.

Toh, mereka terutama PSM Makassar bisa berbicara banyak di Piala Menpora 2021. Sayangnya hingga kemarin Coach Teco masih belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut terkait evaluasi apa yang harus dilakukan.

Apakah mencoba untuk melakukan perombakan skuad ataukah mencoba komposisi berbeda untuk Bali United.

Banyak pengamat yang mengatakan, gaya permainan Coach Teco sangat mudah dibaca lawan. Anak asuh Coach Teco bermain monoton dengan mengandalkan direct pass.

Inilah yang menjadi permasalahan Bali United. Disaat tidak ada pengumpan apik, kondisi mereka terjepit.

Seperti saat menghadapi PSS Sleman. Fadil Sausu yang biasanya memiliki umpan terukur dan akurat, tidak bisa menunjukkannya.

“Tanpa Paulo sangat terasa sekali permainan Bali United sedikit melemah. Saya juga menilai permainan Bali United sudah mudah dibaca lawan.

Harus ada perubahan di Bali United jika ingin lebih baik,” terang salah seorang legenda sepak bola Bali yang tidak ingin disebutkan namanya saat dihubungi kemarin.

Pemain saat masih aktif sebagai persepak bola memiliki ciri khas rambut gondrong tersebut sudah melihat permainan Bali United saat menghadapi PSS Sleman.

“Dengan tipikal permainan yang sama dengan PSS Sleman, Bali United grasa grusu mainnya. Beda dengan PSS Sleman yang lebih tenang. Padahal materi pemain, Bali United sebenarnya sedikit lebih baik,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/