KUTA SELATAN – Jasad Hendra alias William asal Dusun Niaga Karya, Kelurahan Tanjung Niaga Kabupaten Malawi,
Kalimantan Barat yang tewas akibat tertindih mobil saat menyelamatkan anjing kesayangannya akhirnya dikremasi.
Jasad pemuda 29 tahun itu dikremasi di Mumbul, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung, pada Minggu hari ini (18/4). Proses kremasi itu pun diiringi isak tangis keluarga korban.
Proses kremasi diikuti ibu kandung korban, Li Tjhin dan adik korban. Musibah ini juga mendapat perhatian dan dukungan Perkumpulan Abadi Kalimantan Barat Bali (Pakabarbali).
Ketua Tim Sosial Pakabarbali, Sony Pratama, mengatakan, sejak musibah menimpa Hendra viral di media sosial, pihaknya langsung menggelar rapat internal untuk mencari solusi terhadap warga Kalbar tersebut.
Dijelaskan Sony, korban tinggal bersama orang tua angkatnya selama di Bali. Saat ibunda dan adik korban tiba di Bali untuk proses kremasi jenasah, Pakabarbali langsung mendampingi.
“Kami lakukan ini sebagai tindakan kemanusiaan. Ibunya juga baru pertama kali datang ke Bali. Artinya, kami dampingi dari awal musibah hingga kedatangan ibu almarhum, dan hingga proses kremasi selesai,” ungkap Sony, Minggu (18/4).
Selama pendampingan, pihak Pakabarbali turut memberikan sumbangan tali kasih kepada keluarga korban.
Selain itu, pihaknya juga berterimakasih kepada keluarga besar INTI Bali (Perhimpunan Indonesia Tionghoa) yang juga turut memberikan tali kasih kepada proses kremasi almarhum.
Sony Pratama mengungkapkan, Pakabarbali sudah ada sejak 7 tahun lalu dengan jumlah 200 anggota.
Perkumpulan ini tidak memandang Suku Agama Ras dan Antar Golongan (SARA). Siapa pun boleh masuk perkumpulan asalkan dari keluarga Kalbar.
“Siapa pun boleh masuk perkumpulan ini karena kita kuat akan persaudaraan,” imbuhnya sembari menambahkan jika perkumpulan ini dibuat untuk mempererat tali persaudaraan.
Diberitakan sebelumnya, Hendra tewas tertindih mobil di Jln. Tukad Badung XD No 8, Renon, Denpasar Selatan, Kamis (16/4) sekitar pukul 16.30 wita.
“Korban tertindih mobil Honda Freed Warna Putih Nopol B 1647 BYD,” terang Kasubag Humas Polresta Denpasar, Iptu Sukadi.
Kepada polisi, saksi bernama Ketut Mega Trisna Praniti, 32 menerangkan bahwa sekitar pukul 12.00 WITA, dia dihubungi korban saat dirinya sedang berada di Katrangan, Denpasar.
Via WhatsApp, korban memberitahu saksi bahwa salah seekor anjing miliknya telah hilang dari rumah.
Mendapat kabar dari korban, saksi lalu menuju ke TKP. Sesampainya di TKP saksi memang mendapati salah satu anjingnya telah hilang.
“Setelah itu saksi berkeliling TKP untuk mencari anjing tersebut namun tidak ketemu, kemudian sekitar pukul 15.00 Wita saksi mau keluar belanja dan korban mau ikut,
setelah mobil dinyalakan ternyata anjing yang hilang tersebut bersuara dan ada di sela-sela tie rod mobil sebelah kiri depan,”beber Sukadi.
Kemudian saksi dan korban mengambil dongkrak dari dalam mobil untuk moendongkrak band kiri depan dengan tujuan untuk mengeluarkan anjing tersebut.
Ketika ban mobil kiri depan dapat dilepaskan, korban lalu masuk ke bawah kolong mobil untuk mengeluarkan anjing tersebut.
“Namun beberapa saat kemudian dongkrak tersebut bergeser dan mobil menimpa korban pada bagian kepala sebelah kiri dan meninggal di lokasi kejadian,” tambah Iptu Sukadi.
Atas kejadian itu, saksi lalu menghubungi ambulans dan pihak kepolisian. Pada pukul 17.45 Wita Tim Identifikasi Sat Reskrim Polresta Denpasar tiba di TKP selanjutnya melakukan olah TKP.
Hasilnya, korban dinyatakan meninggal akibat terjepit mobil di bagian kepala yaitu dibawah telinga kiri.
Pukul 18.10 Wita jenazah korban dibawa ke RS Sanglah oleh Ambulance BPBD Kota Denpasar. “Kasus ini masih didalami lagi,” tandasnya.