SINGARAJA – Tim gabungan dari Dinas Sosial Buleleng dan Polisi Pamong Praja Buleleng melakukan razia gelandangan dan pengemis (gepeng) di wilayah Kota Singaraja.
Tak tanggung-tanggung ada puluhan gepeng yang terjaring dalam razia tersebut. Razia itu dilakukan di wilayah Kota Singaraja hingga wilayah Seririt.
Tadinya tim hendak melakulan razia pada siang hari. Namun berkaca pada razia-razia sebelumnya, penangkapan pada pagi hari kurang efektif.
Akhirnya tim memutuskan melakukan razia pada malam hari. Sebab pada siang hari, para gepeng kerap lari tunggang langgang hingga membahayakan keselamatan para gelandangan.
Setelah melakukan razia pada malam hari, tim berhasil menangkap puluhan gelandangan. Total ada 70 orang gepeng yang terjaring. Sebanyak 33 orang merupakan anak-anak, sementara 37 orang lainnya merupakan dewasa.
Kepala Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra mengatakan, pihaknya sudah melakukan pendataan terhadap seluruh gepeng tersebut.
Seluruhnya berasal dari Karangasem. Mereka ditengarai sengaja beroperasi di Buleleng pada masa hari raya Idul Fitri.
“Jelas sangat mengganggu kenyamanan masyarakat. Mereka ini lebih sering beroperasi di wilayah pariwisata,” kata Kariaman.
Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan keberadaan gepeng itu sudah sangat meresahkan. Apalagi jumlah yang ditangkap cukup banyak.
Agus meminta Dinsos Buleleng berkoordinasi lebih intens dengan Dinsos Karangasem. Mengingat aksi para gelandangan makin nekat. Tak jarang gepeng ditemukan nekat menerobos lalu lintas.
“Kami harap ada efek jera bagi gelandangan ini. Kalau sekadar dikembalikan saja tanpa ada skema nyata, selang tiga hari balik lagi. Ini harus ada tindakan,” pinta Agus.