SINGARAJA – Penanganan covid-19 di Kabupaten Buleleng terus dioptimalkan. Hingga kini puluhan desa/kelurahan yang ada di Buleleng sudah berhasil berada di zona hijau.
Sehingga interaksi masyarakat di desa-desa tersebut semakin dilonggarkan. Dari 148 desa/kelurahan yang ada di Buleleng, sebanyak 83 desa/kelurahan kini sudah berada di zona hijau.
Sedangakn 65 desa/kelurahan lainnya masih berada di zona kuning. Hal itu terjadi, karena di desa maupun kelurahan tersebut, masih ditemukan kasus covid-19 yang berada pada jarak berdekatan.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan secara umum interaksi di desa maupun kelurahan sudah makin dilonggarkan.
Bila merujuk Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri), jumlah desa yang masuk zona hijau sudah makin banyak.
“Kalau mengacu Permendagri, kasus dengan jumlah 0-5 itu kan masuk zona hijau. Sedangkan 5-10 kasus di sebuah wilayah, itu masuk zona kuning. Sekarang di Buleleng itu sebagian besar sudah masuk zona hijau,” kata Suyasa.
Suyasa menyatakan, pihaknya terus mengoptimalkan pengawasan berbasis desa. Upaya itu dianggap efektif, karena dapat mencegah penularan yang lebih masif.
Apabila telah dilakukan pembatasan di tingkat desa, ia meyakini penularan yang lebih luas pun dapat dicegah.
“Kami terus mengintensifkan proses tracing, testing, dan treatment terhadap pasien. Terutama di tingkat desa. Kalau di tingkat desa bisa kita cegah, otomatis penularan lebih luas itu tidak akan terjadi,” ujarnya.
Saat ini kasus covid-19 di Buleleng secara kumulatif mencapai 3.389 orang. Dari ribuan kasus tersebut, sebanyak 3.069 orang telah berhasil sembuh.
Sementara 135 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia. Kini kasus aktif yang masih menjalani perawatan dan karantina mencapai 185 orang.
Sebanyak 102 orang diantaranya menjalani karantina mandiri maupun karantina pada lokasi yang telah disiapkan pemerintah.
Sedangkan 83 orang lainnya menjalani perawatan di berbagai fasilitas medis yang ada di Buleleng, maupun di luar Buleleng.