NEGARA – Pasar Ijogading yang sudah dibangun sejak 2012, hingga saat ini masih belum digunakan secara optimal. Dari puluhan kios dan los yang ada, hanya sebagian kecil yang digunakan, yakni di lantai bawah.
Sedangkan lantai dua hampir semua kios dan los tidak digunakan. Kondisi tersebut sudah terjadi sejak awal dibangun hingga saat ini. Hingga pergantian bupati dan wakil bupati, Peken Ijogading masih belum ada solusi.
Informasi yang dihimpun, kios di Peken Ijogading sejatinya sudah ada pemiliknya, namun kios tidak pernah dibuka. Karena itu, saat Bupati Jembrana I Putu Artha menjabat memerintahkan kepala dinas waktu itu untuk menindak tegas dengan mengambil kunci kios dari para pedagang dan kios diberikan pada pedagang lain yang memang serius berdagang.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan I Komang Agus Adinata mengakui bahwa peken Ijogading masih belum optimal. Dari jumlah pedagang masih minim menggunakan untuk berdagang, sehingga kunjungan ke pasar juga sedikit dibandingkan ke Pasar Umum Negara.
Menurutnya, sudah banyak upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan Peken Ijogading. Bahkan saat ini sudah banyak usulan untuk meramaikan Peken Ijogading, namun semua opsi yang masuk masih ditampung. Opsi terbaik akan dieksekusi.
“Opsi yang terbaik nanti akan digunakan,” ujarnya.