DENPASAR – Tahun lalu, KONI Bali memiliki target 25-27 emas di PON XX/2021, Papua. Ini menurut penuturan Sekum KONI Bali IGN Oka Dharmawan.
Lalu Ketum KONI Bali I Ketut Suwandi sempat menargetkan 30 keping emas yang diperoleh kontingen Pulau Dewata di Bumi Cendrawasih.
Namun, target tersebut mulai berubah. Selain karena ada beberapa cabor unggulan Bali yang tidak dipertandingkan disana seperti petanque, dansa, gateball, dan woodball, prta kekuatan dari kontingen daerah lain juga perlu diperhatikan.
Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang, cukup sulit untuk melakukan pengamatan untuk pemetaan kekuatan.
“Memang target selalu berubah karena situasi dan kondisi seperti sekarang ini. Siapa yang siap, merekalah yang mendapatkan hasil lebih bagus. Kami jujur belum mengetahui kekuatan rival,” terang Suwandi kemarin.
“Untuk sementara, yang paling mudah acuannya adalah atlet yang berlaga di SEA Games dan Olimpiade.
Setidaknya atlet-atlet tersebut yang bisa diandalkan oleh daerah masing-masing termasuk Bali,” tambah pria asal Kerobokan tersebut.
Disamping masih memantau rival-rival, Suwandi dan jajarannya harus “turun gunung” untuk memantau perkembangan masing-masing cabor.
Setidaknya pengurus KONI Bali melakukan monitoring evaluation (monev) saat 28 cabor menggelar latihan.
‘Kami mau melihat sejauh mana persiapan dan perkembangan serta kondisi fisik atlet. Termasuk memantau bagaimana mental bertanding mereka.
Makanya sekarang saya meminta pengurus cabor untuk menjadwalkan saya untuk datang melihat atlet saat berlatih. Kami juga mau menganalisa persiapan dan kekuatan atlet dari daerah lain,” bebernya.
Dengan hal tersebut, lanjutnya, target di PON bisa dipetakan satu persatu. “Yang penting semua atlet dan pelatih benar-benar mempersiapkan diri yang terbaik di PON nanti untuk Bali,” tutupnya.