DENPASAR – Rapat Anggota Exco PSSI sudah dilakukan Kamis lalu (6/5). Hasilnya, mayoritas klub mengusulkan agar Liga 1 2021 tanpa degradasi.
Berdasar kabar yang beredar hanya beberapa klub saja yang menolak usulan tersebut seperti Borneo FC yang sudah jelas menolak hingga Bali United.
Namun, untuk Bali United, masih belum ada pernyataan resmi apakah menolak degredasi atau tidak. Yang mendukung Liga 1 tanpa degredasi beralasan jika masalah finansial menjadi faktor utama.
Apapun alasannya, tentu liga resmi tanpa degradasi sangat mencederai sportifitas dan kemunduran bagi persepak bolaan Indonesia.
Bisa saja match fixing alias pengaturan skor terjadi di Liga 1. Hanya klub-klub kaya dan berada di papan atas klasemen yang ngotot bermain untuk memperebutkan gelar juara.
Hal ini akhirnya dikritik oleh suporter. Penasehat Semeton Dewata Buldog (SDB) Kadek Sugiarta menyayangkan keputusan yang dibuat oleh Anggota Exco PSSI.
“Ini namanya fun football! Kalau sudah kompetisi resmi, seharusnya ada degradasi dong,” ungkap Kadek Sugiarta saat ditemui di Lapangan Karya Manunggal Sidakarya, Denpasar.
Menurutnya, jika ada degredasi, otomatis Liga 1 bisa berjalan lebih ketat dan kompetitif sehingga tidak ada yang namanya pengaturan skor.
Sekarang lanjut ayah dari pemain Bali United U-18 Tito Wiratama tersebut, keputusan ada di tangan PSSI saat Kongres Tahunan PSSI yang rencananya dihelat pada 29 Mei mendatang.
“Kalau ada degradasi, otomatis tidak ada “permainan”. Jangan pandemi Covid-19 dijadikan alasan oleh klub. Mending buat saja turnamen seperti Piala Menpora dan tidak perlu ada liga,” ujarnya.
“Intinya suporter kecewa jika PSSI memutuskan saat kongres nanti bahwa Liga 1 2021 tanpa degredasi,” tambah pria asal Desa Titab, Busungbiu tersebut.