25.2 C
Jakarta
24 November 2024, 6:21 AM WIB

Senderan Kavlingan Tanah di Gianyar Ambrol, Saluran Subak Tertutup

GIANYAR – Senderan kavlingan tanah di Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar ambrol pada Jumat (7/5). Hingga Sabtu sore (8/5), material longsor masih menutup sungai yang mengaliri delapan subak Masceti. 

Perbekel Desa Tulikup, Made Ardika, menyatakan senderan ambrol diduga lantaran kontruksi senderan yang terbuat dari beton kurang bagus.

“Karena senderan kurang kuat,” ujarnya, Sabtu (8/5).

Dia menduga, pembangunan senderan beton dibuat asal-asalan. “Seperti abal-abal pembangunannya,” jelasnya.

Terkait kejadian itu, material senderan yang ambrol menutup sungai.

“Sungai ini airnya mengaliri delapan subak Masceti. Subak tidak dapat air karena tertutup longsoran,” jelasnya.

Mengetahui hal itu, perbekel langsung turun ke lokasi. “Saya Jumat turun. Sekarang (Sabtu, red) saya ada di lokasi. Saya awasi supaya pemborongnya mengeruk,” ujarnya.

Pengerukan dilakukan dengan alat berat dan manual oleh pekerja. Kata dia, pengerukan tidak bisa semuanya pakai alat berat.

“Karena ada lokasi rawan, sehingga harus dikeruk manual (tenaga pekerja, red),” ungkapnya.

Perbekel mengaku terus menunggui pekerja membersihkan material longsor.

“Supaya cepat dia kerja. Karena air ini dipakai oleh masyarakat, ada petani ada peternak,” terangnya.

Di samping itu, saat ini di wilayah subak sedang musim tanam. “Sekarang lagi tumpang sari. Setengah ada tanah padi,” terangnya.

Ada pula yang memanfaatkan air sungai untuk kolam ikan. “Kami tidak ingin gara-gara ini ternak mati, tanaman mati. Makanya kami minta segera dibersihkan,” pintanya.

Lantaran mengganggu saluran air, pihaknya meminta pemborong senderan bisa menyelesaikan pembersihan material pada Sabtu. “Kami tungguin supaya segera,” jelasnya.

Perbekel pun tidak main-main dengan kejadian yang mengakibatkan saluran air tersumbat. “Kalau tidak cepat, kami akan pikirkan mengenai IMB (Izin Mendirikan Bangunan, Red),” tegasnya.

GIANYAR – Senderan kavlingan tanah di Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar ambrol pada Jumat (7/5). Hingga Sabtu sore (8/5), material longsor masih menutup sungai yang mengaliri delapan subak Masceti. 

Perbekel Desa Tulikup, Made Ardika, menyatakan senderan ambrol diduga lantaran kontruksi senderan yang terbuat dari beton kurang bagus.

“Karena senderan kurang kuat,” ujarnya, Sabtu (8/5).

Dia menduga, pembangunan senderan beton dibuat asal-asalan. “Seperti abal-abal pembangunannya,” jelasnya.

Terkait kejadian itu, material senderan yang ambrol menutup sungai.

“Sungai ini airnya mengaliri delapan subak Masceti. Subak tidak dapat air karena tertutup longsoran,” jelasnya.

Mengetahui hal itu, perbekel langsung turun ke lokasi. “Saya Jumat turun. Sekarang (Sabtu, red) saya ada di lokasi. Saya awasi supaya pemborongnya mengeruk,” ujarnya.

Pengerukan dilakukan dengan alat berat dan manual oleh pekerja. Kata dia, pengerukan tidak bisa semuanya pakai alat berat.

“Karena ada lokasi rawan, sehingga harus dikeruk manual (tenaga pekerja, red),” ungkapnya.

Perbekel mengaku terus menunggui pekerja membersihkan material longsor.

“Supaya cepat dia kerja. Karena air ini dipakai oleh masyarakat, ada petani ada peternak,” terangnya.

Di samping itu, saat ini di wilayah subak sedang musim tanam. “Sekarang lagi tumpang sari. Setengah ada tanah padi,” terangnya.

Ada pula yang memanfaatkan air sungai untuk kolam ikan. “Kami tidak ingin gara-gara ini ternak mati, tanaman mati. Makanya kami minta segera dibersihkan,” pintanya.

Lantaran mengganggu saluran air, pihaknya meminta pemborong senderan bisa menyelesaikan pembersihan material pada Sabtu. “Kami tungguin supaya segera,” jelasnya.

Perbekel pun tidak main-main dengan kejadian yang mengakibatkan saluran air tersumbat. “Kalau tidak cepat, kami akan pikirkan mengenai IMB (Izin Mendirikan Bangunan, Red),” tegasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/