33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:13 PM WIB

Ada Pelanggaran Prokes, Belajar Tatap Muka di Jembrana Dievaluasi

NEGARA – Pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah sekolah di Kabupaten Jembrana yang dimulai sejak Rabu (5/5) lalu, dievaluasi secara berkala.

Pada awal dimulai PTM di sekolah, masih ditemukan pelanggaran protokol kesehatan oleh siswa saat di luar jam pembelajaran dalam kelas.

Sehingga guru diminta untuk selalu mengingatkan peserta didiknya disiplin menjalankan prokes baik di dalam maupun luar kelas.

Namun, pelanggaran protokol kesehatan tersebut masih tergolong ringan. Karena siswa bukan tidak membawa dan tidak menggunakan masker,

tetapi hanya tidak menggunakan masker dengan benar, sehingga bisa ditegur saat itu juga agar diperbaiki.

“Secara umum, sudah berjalan dengan baik. Siswa yang PTM di sekolah, sudah menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,

dijalankan dengan disiplin,” kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar I Nyoman Wenten seijin Kepala Dinas Dikpora Jembrana Ni Nengah Wartini.

Menurutnya, berdasar hasil evaluasi selama sepekan PTM di sekolah, tidak ada siswa maupun guru yang bergejala mengarah pada Covid-19.

Pihaknya berharap kondisi tersebut terus berjalan, sehingga bisa mewujudkan sekolah sehat dan aman di tengah pandemi. “Kami berharap tidak ada klaster penyebaran di sekolah,” terangnya.

Apabila ada yang mengalami gejala, meski hanya satu orang siswa, sesuai dengan instruksi bupati Jembrana I Nengah Tamba saat membuka PTM

terbatas secara resmi dalam Branding Sekolah Tangguh, maka kegiatan PTM di sekolah tersebut harus dihentikan.

NEGARA – Pembelajaran tatap muka (PTM) di sejumlah sekolah di Kabupaten Jembrana yang dimulai sejak Rabu (5/5) lalu, dievaluasi secara berkala.

Pada awal dimulai PTM di sekolah, masih ditemukan pelanggaran protokol kesehatan oleh siswa saat di luar jam pembelajaran dalam kelas.

Sehingga guru diminta untuk selalu mengingatkan peserta didiknya disiplin menjalankan prokes baik di dalam maupun luar kelas.

Namun, pelanggaran protokol kesehatan tersebut masih tergolong ringan. Karena siswa bukan tidak membawa dan tidak menggunakan masker,

tetapi hanya tidak menggunakan masker dengan benar, sehingga bisa ditegur saat itu juga agar diperbaiki.

“Secara umum, sudah berjalan dengan baik. Siswa yang PTM di sekolah, sudah menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,

dijalankan dengan disiplin,” kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar I Nyoman Wenten seijin Kepala Dinas Dikpora Jembrana Ni Nengah Wartini.

Menurutnya, berdasar hasil evaluasi selama sepekan PTM di sekolah, tidak ada siswa maupun guru yang bergejala mengarah pada Covid-19.

Pihaknya berharap kondisi tersebut terus berjalan, sehingga bisa mewujudkan sekolah sehat dan aman di tengah pandemi. “Kami berharap tidak ada klaster penyebaran di sekolah,” terangnya.

Apabila ada yang mengalami gejala, meski hanya satu orang siswa, sesuai dengan instruksi bupati Jembrana I Nengah Tamba saat membuka PTM

terbatas secara resmi dalam Branding Sekolah Tangguh, maka kegiatan PTM di sekolah tersebut harus dihentikan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/