SEMARAPURA – Jumlah warga Lingkungan Pegending, Kelurahan Semarapura Kauh, Klungkung yang jadi korban gigitan “anjing liar” peliharaan salah seorang warga lingkungan setempat diduga rabies kembali bertambah.
Setelah dilakukan penyisiran, jumlah warga yang tergigit anjing tersebut bertambah menjadi total 16 orang.
Untungnya tidak ada warga yang tergigit di lokasi risiko rabies mengingat Dinas Kesehatan Klungkung tidak memiliki stok Serum Anti Rabies (SAR) sejak awal tahun 2021.
Kepala Lingkungan Pegending, Nengah Sudira, menuturkan, jumlah warga tergigit anjing peliharaan salah seorang warga Pegending yang diduga rabies terus bertambah.
Minggu malam (9/5), jumlah warga Pegending yang tergigit sebanyak 14 orang. Kemarin sore (10/5), total sebanyak 16 orang warga tercatat tergigit anjing tersebut.
“Selain orang dewasa, ada juga anak-anak yang tergigit. Semuanya sudah mendapatkan vaksin,” katanya.
Sementara itu, salah seorang warga Pegending yang digigit anjing, Wayan Kerta, 63, menuturkan, dirinya jadi korban amukan anjing Sabtu lalu (8/5).
Pada saat itu dia sedang berjalan kaki menuju sebuah warung untuk berbelanja. Belum juga sampai di warung yang ingin dituju, tiba-tiba anjing tersebut menggigit kaki kanannya cukup dalam hingga mengeluarkan darah.
Hanya saja dia tidak langsung meminta penanganan ke puskesmas setempat karena takut disuntik. “Malamnya Bapak Kaling yang mengajak untuk mendapatkan vaksin,” terang Kerta.
Kerta mengungkapkan, anjing yang berkeliaran di jalan-jalan wilayah Pegending cukup banyak.
Tidak hanya anjing liar, menurutnya, anjing-anjing itu juga ada yang bertuan hanya saja dibiarkan berkeliaran begitu saja di jalan raya. “Kadang saya waswas kalau lihat ada anjing berkeliaran di jalan,” tandasnya.