33.3 C
Jakarta
25 November 2024, 14:18 PM WIB

Ini Kegiatan Susrama Si Pembunuh Jurnalis Prabangsa di Rutan Bangli

BANGLI – Pengawas Tahanan, Sang Kompyang Kinsan membeberkan aktivitas I Nyoman Susrama si pembunuh jurnalis Prabangsa selama di Rutan Bangli. Mendampingi Kepala Rutan Febriansyah, Kompyang berbagi cerita.

 

Kata Kompyang, setiap pagi, I Nyoman Susrama mengawali hari dengan sarapan. Kemudian, adik mantan Bupati Bangli I Nengah Arnawa itu sembahyang di Pura Rutan.

 

“Lalu kerja di belakang. Dapat orderan kayu lemari dari luar. Dari kayu sampai jadi. Di pertukangan kayu, dia diandalkan,” terangnya.

 

Selama mengerjakan pesanan, Susrama dibantu oleh tahanan yang mau menekuni pertukangan. “Yang diajak ada tahanan masih belajar, ada 8 bulan, dia yang ngajari. Dia kerjanya di dalam Rutan,” jelasnya.

 

Selanjutnya, sore hari, saat jam tutup kantor Susrama balik lagi. “Selesai kami ngantor, kembali. Kalau Sabtu-Minggu tutup (gudang tempat Susrama),” ungkapnya.

 

Kompyang menilai, selama beberapa tahun mendekam di Rutan Bangli, tidak ada yang bisa dikatakan dengan Susrama. “Yang dibilang dekat, yang diajak kerja. Kalau ada yang sudah keluar, saya carikan, siapa kau belajar. Habis itu, keluar lagi. Jadi dibilang paling dekat, gak bisa,” ungkapnya.

 

Selain di pertukangan, Susrama juga kadang membantu di kebun yang dimiliki Rutan. “Di sini juga ada kebun, saya suruh juga di kebun. Semua kegiatan, kalau kami suruh mau bantu,” jelasnya.

Mengenai keluhan Susrama selama di Rutan Bangli, tidak ada keluhan apapun. “Kalau di belakang (gudang), ada keluhan, kepala Rutan pun pasti tahu. Pimpinan saya kasih tahu,” terangnya.

Sedangkan, Kasubsi Pelayanan Tahanan, Jaya Kesunu menambahkan, setiap bulan ada saja pesanan yang digarap. “Saat Susrama memperoleh hasil, dibagi dua. 50 persen sebagai upah. Sisanya digunakan untuk membayar pajak,” terangnya.

Selama ini, Susrama kerja bersama keluarga kakaknya. “Mungkin uangnya (upah, red) dititip di keluarga atau bagaimana, itu hak dia,” ungkapnya.

Dikatakan Jaya, di Lapas Kerobokan, aktivitas Susrama saat di Rutan Bangli, bisa dilanjutkan di Lapas Kerobokan. “Bisa dilanjutkan. Disana digali dulu potensi apa. Disana dia masuk pengenalan lingkungan dulu,” pungkasnya.

BANGLI – Pengawas Tahanan, Sang Kompyang Kinsan membeberkan aktivitas I Nyoman Susrama si pembunuh jurnalis Prabangsa selama di Rutan Bangli. Mendampingi Kepala Rutan Febriansyah, Kompyang berbagi cerita.

 

Kata Kompyang, setiap pagi, I Nyoman Susrama mengawali hari dengan sarapan. Kemudian, adik mantan Bupati Bangli I Nengah Arnawa itu sembahyang di Pura Rutan.

 

“Lalu kerja di belakang. Dapat orderan kayu lemari dari luar. Dari kayu sampai jadi. Di pertukangan kayu, dia diandalkan,” terangnya.

 

Selama mengerjakan pesanan, Susrama dibantu oleh tahanan yang mau menekuni pertukangan. “Yang diajak ada tahanan masih belajar, ada 8 bulan, dia yang ngajari. Dia kerjanya di dalam Rutan,” jelasnya.

 

Selanjutnya, sore hari, saat jam tutup kantor Susrama balik lagi. “Selesai kami ngantor, kembali. Kalau Sabtu-Minggu tutup (gudang tempat Susrama),” ungkapnya.

 

Kompyang menilai, selama beberapa tahun mendekam di Rutan Bangli, tidak ada yang bisa dikatakan dengan Susrama. “Yang dibilang dekat, yang diajak kerja. Kalau ada yang sudah keluar, saya carikan, siapa kau belajar. Habis itu, keluar lagi. Jadi dibilang paling dekat, gak bisa,” ungkapnya.

 

Selain di pertukangan, Susrama juga kadang membantu di kebun yang dimiliki Rutan. “Di sini juga ada kebun, saya suruh juga di kebun. Semua kegiatan, kalau kami suruh mau bantu,” jelasnya.

Mengenai keluhan Susrama selama di Rutan Bangli, tidak ada keluhan apapun. “Kalau di belakang (gudang), ada keluhan, kepala Rutan pun pasti tahu. Pimpinan saya kasih tahu,” terangnya.

Sedangkan, Kasubsi Pelayanan Tahanan, Jaya Kesunu menambahkan, setiap bulan ada saja pesanan yang digarap. “Saat Susrama memperoleh hasil, dibagi dua. 50 persen sebagai upah. Sisanya digunakan untuk membayar pajak,” terangnya.

Selama ini, Susrama kerja bersama keluarga kakaknya. “Mungkin uangnya (upah, red) dititip di keluarga atau bagaimana, itu hak dia,” ungkapnya.

Dikatakan Jaya, di Lapas Kerobokan, aktivitas Susrama saat di Rutan Bangli, bisa dilanjutkan di Lapas Kerobokan. “Bisa dilanjutkan. Disana digali dulu potensi apa. Disana dia masuk pengenalan lingkungan dulu,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/