27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 0:00 AM WIB

Tukang Jahit di Bali Tewas usai Divaksin, Warga Dusun Heboh

DENPASAR – Kematian Muhamad Abdul Malanua, 42, warga yang ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya, di Jalan Pulau Sebatik, Denpasar Barat pada Senin (25/5/2021) membuat heboh warga sekitar. Sebab, korban meninggal dikarena pada Sabtu (22/5/2021) lalu sempat mengikuti vaksin di tempat ia tinggal.

 

Kepala Dusun Batu Bintang, Nyoman Mardika menjelaskan, kematian Abdul memang membuat warga di dusunnya. Sebab, Abdul merupakan salah satu peserta vaksinasi massal Covid-19 yang digelar di dusunnya dua hari sebelum meninggal.

 

“Warga heboh sekali. Saat ini saya belum dapat laporan, apakah memang benar meninggal karena vaksin atau tidak. Saat ini jenazah sudah dibawa ke rumah sakit Sanglah,” ujarnya.

 

Mardika memang membenarkan bahwa yang bersangkutan sempat mengikuti vaksin. Kata dia, Abdul mendapatkan vaksin Astrazeneca saat mengikuti program vaksinasi massal di dusunnya.

 

“Kami membuat program vaksinasi massal yang diikuti sekitar 1.600 warga Desa Dauh Puri Klod. Kalau dari dusun saya (batu bintang) ada 92 orang, termasuk korban,” sebutnya.

 

Korban sendiri bukan warga secara adminisitratif dari Dusun Batu Bintang. Namun, kata dia, Abdul memang kos di wilayah Batu Bintang. Mardika juga mengatakan, korban memang memiliki riwayat sakit hipertensi sebagaimana informasi yang beredar.

 

Sebelumnya diberitakan, pria bernama Muhamad Abdul Malanua, 42, ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Pulau Sebatik, Denpasar Barat pada Senin (24/5/2021) pagi. Dari informasi yang dihimpun, korban memiliki riwayat sakit hipertensi. Namun pada Sabtu (22/5/2021), korban sempat melaksanakan vaksin covid-19.

 

Jasad korban yang berprofesi sebagai penjahit ini ditemukan pertama kali oleh tetangga kamar korban bernama Rendi. Dijelaskan saksi, bahwa korban sempat mengalami sakit dan beberapa waktu belakangan dinyatakan sembuh. Korban sempat bekerja.

 

“Sekitar malam Minggu (22/5/2021) kemarin dia (korban) sempat ngobrol dengan saya. Dari situ terakhir saya ketemunya,” kata Rendi di lokasi kejadian. 

 

Lalu Senin (24/5/2021) pagi, saksi menggedor pintu kamar korban. Namun korban tidak menyahut. Saksi lalu membuka pintunya dan menemukan korban tidak bernyawa. Saksi lalu melaporkan kejadian itu ke Klian Banjar setempat. Korban tinggal sendiri di kosannya. Istrinya sedang pulang kampung ke Banyuwangi, Jawa Timur.

 

Minggu (23/5/2021) malam, saksi sempat mendengar suara dengkuran dari kamar korban. Suara itu terdengar sangat keras. Saksi mengira dengkuran itu adalah hal yang biasa. Saat ditanya apakah korban sempat divaksin atau belum, saksi mengaku jika hal itu belum diketahuinya secara pasti.

 

Namun dirinya sempat melarang korban untuk tidak menerima vaksin karena punya riwayat saksit darah tinggi. 

 

“Kurang lebihnya saya kurang tau, tapi sempat saya larang untuk tidak vaksin karena punya riwayat dan gejala darah tinggi,” imbuhnya.

 

Kini jasad korban sudah dievakuasi ke RSUP Sanglah Denpasar untuk diproses lebih lanjut. Terkait kasus ini, Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi  mengatakan dirinya belum menerima laporan terkait kejadian itu.

 

“Belum masuk ke humas (info),” tandasnya. 

DENPASAR – Kematian Muhamad Abdul Malanua, 42, warga yang ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya, di Jalan Pulau Sebatik, Denpasar Barat pada Senin (25/5/2021) membuat heboh warga sekitar. Sebab, korban meninggal dikarena pada Sabtu (22/5/2021) lalu sempat mengikuti vaksin di tempat ia tinggal.

 

Kepala Dusun Batu Bintang, Nyoman Mardika menjelaskan, kematian Abdul memang membuat warga di dusunnya. Sebab, Abdul merupakan salah satu peserta vaksinasi massal Covid-19 yang digelar di dusunnya dua hari sebelum meninggal.

 

“Warga heboh sekali. Saat ini saya belum dapat laporan, apakah memang benar meninggal karena vaksin atau tidak. Saat ini jenazah sudah dibawa ke rumah sakit Sanglah,” ujarnya.

 

Mardika memang membenarkan bahwa yang bersangkutan sempat mengikuti vaksin. Kata dia, Abdul mendapatkan vaksin Astrazeneca saat mengikuti program vaksinasi massal di dusunnya.

 

“Kami membuat program vaksinasi massal yang diikuti sekitar 1.600 warga Desa Dauh Puri Klod. Kalau dari dusun saya (batu bintang) ada 92 orang, termasuk korban,” sebutnya.

 

Korban sendiri bukan warga secara adminisitratif dari Dusun Batu Bintang. Namun, kata dia, Abdul memang kos di wilayah Batu Bintang. Mardika juga mengatakan, korban memang memiliki riwayat sakit hipertensi sebagaimana informasi yang beredar.

 

Sebelumnya diberitakan, pria bernama Muhamad Abdul Malanua, 42, ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Pulau Sebatik, Denpasar Barat pada Senin (24/5/2021) pagi. Dari informasi yang dihimpun, korban memiliki riwayat sakit hipertensi. Namun pada Sabtu (22/5/2021), korban sempat melaksanakan vaksin covid-19.

 

Jasad korban yang berprofesi sebagai penjahit ini ditemukan pertama kali oleh tetangga kamar korban bernama Rendi. Dijelaskan saksi, bahwa korban sempat mengalami sakit dan beberapa waktu belakangan dinyatakan sembuh. Korban sempat bekerja.

 

“Sekitar malam Minggu (22/5/2021) kemarin dia (korban) sempat ngobrol dengan saya. Dari situ terakhir saya ketemunya,” kata Rendi di lokasi kejadian. 

 

Lalu Senin (24/5/2021) pagi, saksi menggedor pintu kamar korban. Namun korban tidak menyahut. Saksi lalu membuka pintunya dan menemukan korban tidak bernyawa. Saksi lalu melaporkan kejadian itu ke Klian Banjar setempat. Korban tinggal sendiri di kosannya. Istrinya sedang pulang kampung ke Banyuwangi, Jawa Timur.

 

Minggu (23/5/2021) malam, saksi sempat mendengar suara dengkuran dari kamar korban. Suara itu terdengar sangat keras. Saksi mengira dengkuran itu adalah hal yang biasa. Saat ditanya apakah korban sempat divaksin atau belum, saksi mengaku jika hal itu belum diketahuinya secara pasti.

 

Namun dirinya sempat melarang korban untuk tidak menerima vaksin karena punya riwayat saksit darah tinggi. 

 

“Kurang lebihnya saya kurang tau, tapi sempat saya larang untuk tidak vaksin karena punya riwayat dan gejala darah tinggi,” imbuhnya.

 

Kini jasad korban sudah dievakuasi ke RSUP Sanglah Denpasar untuk diproses lebih lanjut. Terkait kasus ini, Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi  mengatakan dirinya belum menerima laporan terkait kejadian itu.

 

“Belum masuk ke humas (info),” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/