DENPASAR – Gubernur Bali Wayan Koster kembali mengklaim, Bali menjadi provinsi terbanyak yang digelontor vaksin Covid-19 oleh pemerintah pusat.
Sampai saat ini pusat telah menggelontorkan 2,6 juta dosis vaksin. Terakhir, 300 ribu dosis vaksin kembali diterima Provinsi Bali.
Saat ini sudah ada 1,3 juta penduduk Bali yang mendapat vaksin alias 45 persen dari target 3 juta penduduk.
Koster memasang target, vaksinasi tuntas akhir Juni nanti. “Target dari 4,3 juta penduduk, ada 3 juta yang akan divaksin. Saat ini baru 1,3 juta yang divaksin, atau sekitar 45 persen,” ujar Koster.
Dengan vaksinasi ini, menurutnya, Bali akan menuju zona hijau. Strategi yang dilakukan Pemprov Bali selama ini melakukab vaksinasi berbasis desa atau banjar.
“Vaksinasi massal penyelamat jangka pendek Bali, jadi Bali saat ini menuju zona hijau, dengan demikian pariwisata secara perlahan akan bangkit. Nanti kami siapkan transformasi,” ujar Koster.
Sayangnya di tengah upaya Bali menuju zona hijau, penambahan kasus baru masih terus terjadi di Kota Denpasar.
Satgas Covid-19 Kota Denpasar menambah kasus baru sebanyak 19 orang, sementara yang sembuh 30 orang dan nihil kasus meninggal dunia.
“Perkembangan kasus harian, kasus meninggal dunia nihil, kasus sembuh bertambah 30 orang dan kasus positif bertambah 19 orang.
Masih terjadinya penularan Covid-19. Jadi, kita semua harus mewaspadai pandemi ini,” beber Jubir Satgas Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, kemarin.
Berdasar data, secara komulatif kasus positif tercatat 14.863 kasus, angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Denpasar mencapai angka 14.241 orang (95,82 persen),
Sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 342 orang (2,30 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 280 orang (1,88 persen).
Dewa Rai mengajak seluruh masyarakat untuk waspada dan tidak lengah atas perkembangan kasus saat ini.
Meski sudah diberi kelonggaran dalam beraktifitas, penerapan protokol kesehatan tetap harus wajib dilaksanakan. Terlebih lagi saat ini ada mutasi Covid-19 dengan varian baru.
“Jangan mengurangi kewaspadaan, titik-titik lengah kemungkinan menyebabkan tingkat kasus Covid-19 di Denpasar meningkat.
Jadi, intinya kapanpun dan dimanapun harus tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, terlebih saat ini virus sudah bermutasi,” imbuhnya.
Dewa Rai mengatakan bahwa berbagai upaya terus dilaksanakan untuk mendukung upaya penurunan zona resiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien dan mencegah kematian.
Hal ini dilaksanakan dengan menggelar operasi yustisi protokol kesehatan, sosialisasi dan edukasi berkelanjutan secara rutin.
Yakni dengan menggunakan mobil calling atau door to door, serta melaksanakan penyemprotan disinfektan wilayah secara terpadu.
Selain itu, Pemkot Denpasar juga terus berupaya untuk memaksimalkan realisasi vaksinasi kepada masyarakat.
“Mohon kepada masyarakat untuk melakukan prokes secara ketat, termasuk saat di rumah wajib menerapkan prokes yang ketatu untuk meminimalisir klaster keluarga, termasuk juga kami mengajak masyarakat untuk mensukseskan vaksinasi Covid-19,” ajak Dewa Rai.