27.2 C
Jakarta
23 November 2024, 0:36 AM WIB

PAD Anjlok, Gianyar Tetap Jalankan Program Kesehatan Gratis

GIANYAR – Meskipun Pendapatan Asli Daerah (PAD) Gianyar anjlok, namun program prioritas di Gianyar masih diberlakukan. Seperti program Bantuan Kesehatan (BK) yang berlaku di kelas III RS Sanjiwani dan RS Payangan.

 

Hal itu ditegaskan oleh Bupati Gianyar, Made Mahayastra. “Ndak akan berpengaruh terhadap program BK kita di tahun 2021,” tegas Mahayastra, Senin (31/5). 

 

Menurut bupati, program BK harus dilakukan untuk membantu masyarakat. “Karena itu termasuk program yang sangat prioritas untuk dilaksanakan,” jelasnya.

 

Bahkan, pada 2021 ini, program BK naik dari 2020. Tahun lalu, dianggarkan Rp 32 miliar. Pada 2021 ini dianggarkan menjadi Rp 35 miliar.

 

Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Gianyar, Ngakan Jati Ambarsika, menyatakan Pendapatan Asli Daerah hingga Mei ini baru tercapai Rp 112 miliar dari target 2021 sebesar Rp 800 miliar.

 

“Sehingga pemerintah melakukan pemangkasan anggaran. Banyak program di OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang dipangkas,” ujarnya.

 

Namun, untuk program prioritas tetap berjalan. “Seperti pembangunan rumah sakit tetap berjalan. Itu sifatnya prioritas,” ungkapnya.

 

Untuk diketahui, program ini menanggung biaya perawatan dan pengobatan pasien di kelas III, khusus untuk rumah sakit plat merah. Yakni RS Sanjiwani dan RS Payangan. 

 

Masyarakat ber-KTP Gianyar yang sakit dan tidak punya biaya, cukup datang ke dua RS tersebut. Kemudian menyerahkan KTP. Pasien pun dilayani secara gratis. 

 

Di bagian lain, Direktur RSUD Sanjiwani, dr. Ida Komang Upeksa menambahkan, program BK di rumah sakit yang dikelolanya tetap berjalan normal di tengah pandemi dan PAD yang merosot. “Masih tetap. Banyak yang memanfaatkan,” pungkasnya singkat.

GIANYAR – Meskipun Pendapatan Asli Daerah (PAD) Gianyar anjlok, namun program prioritas di Gianyar masih diberlakukan. Seperti program Bantuan Kesehatan (BK) yang berlaku di kelas III RS Sanjiwani dan RS Payangan.

 

Hal itu ditegaskan oleh Bupati Gianyar, Made Mahayastra. “Ndak akan berpengaruh terhadap program BK kita di tahun 2021,” tegas Mahayastra, Senin (31/5). 

 

Menurut bupati, program BK harus dilakukan untuk membantu masyarakat. “Karena itu termasuk program yang sangat prioritas untuk dilaksanakan,” jelasnya.

 

Bahkan, pada 2021 ini, program BK naik dari 2020. Tahun lalu, dianggarkan Rp 32 miliar. Pada 2021 ini dianggarkan menjadi Rp 35 miliar.

 

Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Gianyar, Ngakan Jati Ambarsika, menyatakan Pendapatan Asli Daerah hingga Mei ini baru tercapai Rp 112 miliar dari target 2021 sebesar Rp 800 miliar.

 

“Sehingga pemerintah melakukan pemangkasan anggaran. Banyak program di OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang dipangkas,” ujarnya.

 

Namun, untuk program prioritas tetap berjalan. “Seperti pembangunan rumah sakit tetap berjalan. Itu sifatnya prioritas,” ungkapnya.

 

Untuk diketahui, program ini menanggung biaya perawatan dan pengobatan pasien di kelas III, khusus untuk rumah sakit plat merah. Yakni RS Sanjiwani dan RS Payangan. 

 

Masyarakat ber-KTP Gianyar yang sakit dan tidak punya biaya, cukup datang ke dua RS tersebut. Kemudian menyerahkan KTP. Pasien pun dilayani secara gratis. 

 

Di bagian lain, Direktur RSUD Sanjiwani, dr. Ida Komang Upeksa menambahkan, program BK di rumah sakit yang dikelolanya tetap berjalan normal di tengah pandemi dan PAD yang merosot. “Masih tetap. Banyak yang memanfaatkan,” pungkasnya singkat.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/