MANGUPURA – Pelatih Tim Renang PON Bali yang juga menjabat sebagai Wakil Binpres Pengprov PRSI Bali sempat mengatakan jika bulan ini, akan mengadakan try in.
Namun belun diketahui siapa tim yang akan datang ke Bali untuk menjajal kekuatan Pande Made Iron Digjaya dkk.
Try in akhirnya teralisasi. Namun, tidak dengan menjajal kekuatan tim renang daerah lain. Try in yang dimaksud saat ini adalah uji batas waktu (time limit test) bagi delapan perenang yang tergabung dalam Tim Renang PON Bali.
Ujian tersebut sudah dilakukan Sabtu lalu (30/5) di Kolam Renang Tirta Arum Blahkiuh. Time limit test kemarin mempertemukan seluruh perenang menghadapi perenang yang ada dibawah naungan Pengprov PRSI Bali.
Tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana perkembangan para perenang dan melihat apakah semua perenang di Pelatda PON Bali berhasil mencapai batas waktu yang diinginkan.
Menurut Ketum Pengprov PRSI Bali AAN Adhi Ardana, masih ada beberapa tahapan lagi yang harus dilalui oleh perenang sebelum menuju PON XX/2021, Papua.
“Tahap pertama sudah kami lakukan yaitu evaluasi. Sebenarnya kami berencana untuk melakukan time trial ini sebanyak tiga kali.
Namun, karena Juli nanti ada promosi dan degredasi untuk atlet pelatnas, maka kami lakukan dua kali tes saja,” ujarnya.
Time trial test iji lanjut AAN Adhi Ardana juga bertujuan untuk melihat perenang mana saja yang bisa mendapat rekomendasi untuk promosi ke pelatnas SEA Games 2021, Hanoi.
“Nanti kami lihat perenang-perenang yang bisa mendekati catatan waktu nasional. Kebetulan Bali menjadi salah satu kiblat dari segi pembinaan,” ungkapnya.
Soal target di PON nanti, pria yang duduk di Komisi III DPRD Provinsi Bali tersebut memiliki target bisa meraih tiga emas di PON nanti.
Target tersebut lebih tinggi dibandingkan target yang diberikan KONI Bali yakni dua emas. Bukan tanpa alasan dia mengatakan memiliki target tiga emas.
Sebab ada beberapa perenang potensial yang diprediksi mendulang medali. Misalnya saja peraih medali emas di PON XIX/2016, Jabar Eva Lilian Van Leenan.
Selain itu ada perenang yang saat ini menghuni pelatnas I Putu Wirawan dan peraih medali perak di nomor perairan terbuka saat PON 2016, Dewa Gede Anom Artha Tenaya.
“Belum lagi ada Pande Iron yang punya potensi medali. Fauzan (M. Fauzan Athaya Martzah) yang kemarin gagal menuju pelatnas juga ingin membuktikan kalau dirinya bisa. Sebenarnya Bali ini punya potensi besar di renan,” beber AAN Adhi Ardana.
Disisi lain Pelatih Tim Renang PON Bali Wayan Wiarta sebelumnya sempat mengatakan akan memboyong delapan perenang Bali untuk turun di Jakarta Open 2021 yang berlangsung pada 5-7 Juli mendatang.
Namun belum diketahui apakah rencana tersebut teralisasi atau tidak. “Kalau dapat izin dari KONI Bali, bisa saja kaki ikutkan mereka disana,” tutupnya.