RadarBali.com – Kinerja Ketut Sudikerta dan Golkar bakal semakin berat jika delapan parpol anggota Koalisi Rakyat Bali (KRB) memilih loncat pagar.
Kabarnya, beberapa partai gurem siap loncat pagar jika tidak ada kepastian pasangan calon di KRB.
Informasi yang berkembang hingga kemarin di lingkaran Golkar Bali, selain paket Dharma – Kerta, mulai muncul juga paket Kerta – GPS atau Gede Pasek Suardika.
Namun, untuk realisasi paket Kerta – GPS ini cukup berat. Sebab, Hanura hanya memiliki satu kursi di DPRD Bali.
Partai anggota Koalisi Rakyat Bali (KRB) terutama Demokrat juga dipastikan hengkang dari koalisi jika Sudikerta berpasangan dengan GPS.
Pasalnya, GPS adalah politisi Hanura yang notabene mantan kader Demokrat. Berkembang paket lain juga Kerta – Linggih (Gde Sumerjaya Linggih).
Paket Kerta – Linggih bisa terwujud. Hanya saja, kemungkinan menang di Pilgub Bali 2018 kecil. Meski Linggih dari Buleleng, namun anggota DPR RI itu juga berasal dari Golkar.
Itu tentu membuat mesin politik Golkar tidak kuat. Beredar juga paket Dharma – Linggih. Paket ini diyakini bisa mengimbangi perolehan suara dari Bali Selatan dan Utara.
Rai Mantra dan Linggih juga memiliki ikatan emosional sama-sama mantan ketua himpunan pengusaha muda (HIPMI).
Keduanya juga sering bertemu dengan membawa anggota keluarga masing-masing. Hanya saja, Linggih sulit mendapat rekomendasi lantaran DPP Golkar sudah menunjuk Sudikerta.
Selain itu, sempat juga berhembus nama Sudikerta – AWK. “Ini petanya geser terus, berubah terus,” ujar salah satu sumber di internal Golkar.