DENPASAR, Radar Bali – Pesta Kesenian Bali (PKB) gagasan Gubernur Bali Prof. Ida Bagus Mantra yang pertama kali digelar tahun 1979 dan bertahan hingga gelaran ke-43 tahun ini mendapat apresiasi luar biasa dari Ketua DPD 1 Golkar Bali, I Nyoman Sugawa Korry. Meski digelar dalam bentuk luring dan daring mulai Sabtu (12/6) hingga Sabtu (10/7) ia menilai penyelenggaraannya akan tetap mataksu (berkarisma). Lebih-lebih mengangkat tema “Purna Jiwa: Prananing Wana Kerthi: Jiwa Paripurna Napas Pohon Kehidupan” yang sangat kontekstual dengan kondisi riil di masyarakat.
Sugawa Korry menegaskan pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap segala sendi kehidupan negara, khususnya perekonomian daerah termasuk Provinsi Bali. Menyeimbangkan antara gas dan rem alias alias perekonomian dan kesehatan, Sugawa Korry mengatakan tantangan dan hambatan daerah akibat pandemi serta perubahan-perubahan pola hidup tidak boleh dijawab dengan diam. Apalagi pasrah, menyerah pada keadaan. Pernyataan itu disampaikannya dalam rapat koordinasi yang dipimpin Gubernur Bali Wayan Koster di Jayasabha Sabtu (5/6) lalu.
“Kami melihat PKB sudah mencerminkan motivasi dan semangat yang tinggi, adaptasi, inovasi, dan kreativitas di bidang seni dan budaya adiluhung Bali. Kami mendukung sepenuhnya pelaksanaan PKB tahun ini,” terang pria yang juga mengemban amanah sebagai Wakil Ketua DPRD Bali itu.
Tak hanya mendukung, Sugawa Korry juga siap menyukseskan hajatan akbar tersebut. Alasan mendasarnya adalah karena PKB menjawab motivasi untuk berinovasi, berkreativitas, dan patuh protokol kesehatan Covid 19. “Diharapkan dukungan semua pihak supaya PKB terlaksana dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya sembari berharap PKB mendorong bangkitnya ekonomi daerah.