DENPASAR – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengunjungi Kampus IT dan Bisnis STMIK Primakara di Jalan Tukad Badung Nomor 135 Denpasar, kemarin.
Kunjungan Menkop dan UKM Teten Masduki diterima langsung Ketua STMIK Primakara I Made Artana didampingi Fiki Chikara Satari,
Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN) sekaligus Staf Khusus Menkop dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, dan Direktur Pemasaran Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Ida Bagus Agung Gunarthawa.
Kunjungan Menkop UKM ini serangkaian road show dua hari di Bali sejak Senin hingga Selasa kemarin untuk bertemu seluruh stakeholder ekonomi kreatif di Pulau Dewata.
Dalam kesempatan ini Menkop UKM Teten Masduki meninjau langsung pembinaan Startup Inbis Primakara lalu meninjau Mini Expo Startup dan UMKM.
Acara juga diisi diskusi Menkop UKM dengan para pelaku UMKM termasuk UMKM di sektor ekonomi kreatif, startup, komunitas ekonomi kreatif,serta stakeholder ekonomi kreatif di Bali.
Diisi pula penandatangan MoU antara STMIK Primakara dengan ICCN. Menkop Teten Masduki mengatakan, hal terpenting saat ini bagaimana pelaku IT di Bali mampu mengembangkan aplikasi digital untuk para pelaku UMKM.
Hal ini dibutuhkan. Apalagi industri UMKM yang bergerak di sektor makanan dan minuman diklaim naik 26 persen.
“Karena itu maka pengembangan aplikasi digital penting bagi UMKM sekarang, termasuk mengubah bagaimana Bali makin dikenal dunia lewat industri kreatif,” terangnya
Pria kelahiran Garut, Jawa Barat ini menyatakan hasil dari aplikasi digital ini pada tahun 2025 ditaksir mencapai Rp 1.800 triliun.
Sebaliknya, jika UMKM enggan berpindah ke digital akan dilibas oleh negera lain. “Proses ekosistem digital harus betul-betul sudah siap.
Kolaborasi dengan sekolah seperti Primakara dengan komunitas, pemerintah daerah, dan lembaga pembiayaan harus digalakkan,” terangnya.
Dukungan penuh untuk penguatan ekosistem ekonomi kreatif dan digitalisasi di Bali juga diberikan kampus IT dan bisnis STMIK Primakara.
Kampus masa kini yang dikenal sebagai Technopreneurship Campus (Kampus Pencetak Technopreneur/Wirausaha Berbasis Teknologi) ini punya keberpihakan nyata dan berbagai
program pemberdayaan digitalisasi UMKM dan pendampingan UMKM go digital hingga turut menguatkan ekosistem ekonomi kreatif dan startup di Bali.
“Dukungan STMIK Primakara untuk penguatan ekonomi kreatif ini ada dua hal utama. Pertama, penumbuhan wirausaha/startup baru/UMKM baru di bidang ekonomi kreatif.
Kedua, penguatan pendampingan digitalisasi UMKM. Ini juga dua hal yang kami lontarkan ke Pak Menkop UKM saat kunjungan beliau ke STMIK Primakara,” terang Ketua STMIK Primakara I Made Artana.
Bahkan, kini kampus yang beralamat di Jalan Tukad Badung No. 135 Denpasar ini dipercaya menjadi home base (rumah bersama) dan hub (penghubung),
tempat yang nyaman bagi para pelaku ekonomi kreatif di Bali untuk bisa berkumpul, berkolaborasi, bersinergi dan membangun jejaring serta sharing (berbagi)
untuk memajukan ekonomi kreatif Pulau Dewata di masa pandemi Covid-19 saat ini dan di masa-masa mendatang.
Buktinya STMIK Primakara digandeng banyak pemerintah daerah dan instansi di Bali untuk menjalankan program di bidang UMKM.
Contohnya kampus IT terbaik di Bali Nusra ini dipercaya menjadi mitra penyelenggara Pandemic Incubation Program (PIP)
pertama di tahun 2020 dan yang kedua di tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar.
PIP ini merupakan program workshop, stimulus modal usaha dan pendampingan untuk mencetak pelaku UMKM baru di masa pandemi Covid-19.
Menkop UKM Teten Masduki juga akan mengajak Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) untuk membahas pilot project pengembangan kapasitas UKM berbasis teknologi
di Provinsi Bali, diskusi dengan pengurus Bali Tourism Board dan Menyaksikan MoU antara ICCN dengan Bali Tourism Board,
meninjau program start up dan digitalisasi UKM, diskusi dengan para pelaku UKM berbasis digital, serta menyaksikan MoU antara ICCN dengan STMIK Primakara.