SINGARAJA – Proses skrining pada calon penerima vaksin covid-19 di Buleleng terus diperketat. Hal itu dilakukan menyusul munculnya sejumlah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berat yang dilaporkan terjadi di Buleleng.
Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng mencatat, sejak Senin (14/6) lalu, tak kurang dari 400 orang warga terpaksa ditunda menerima vaksin.
Penyebabnya mereka tidak lolos dalam proses skrining. Tim medis pun tak mau ambil risiko. Sebab khawatir hal itu akan memicu KIPI berat setelah vaksin disuntukkan.
“Memang kami minta agar skrining dilakukan lebih ketat lagi. Jangan sampai muncul KIPI, karena skrining yang tidak optimal,” kata Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, kemarin.
Suyasa mengatakan, warga yang akan menerima vaksin juga diminta mempersiapkan diri dengan baik. Calon penerima diminta menghindari kegiatan begadang sebelum menerima vaksin.
Selain itu sangat dianjurkan penerima vaksin sarapan sebelum datang ke pos vaksinasi. “Hal-hal seperti ini kan sederhana. Tapi harus ditanyakan juga.
Apakah kemarinnya begadang, sudah sarapan atau belum. Harus dipastikan kondisinya benar-benar fit saat menerima vaksin,” tegasnya.
Asal tahu saja, jumlah penerima vaksin di Buleleng terus meningkat. Satgas mengklaim, hingga kemarin sebanyak 187ribu penduduk Buleleng sudah mendapakan vaksin covid-19.
Sebagian besar merupakan penerima vaksin AstraZeneca. Kini proses vaksinasi difokuskan di Kecamatan Gerokgak, dengan target sasaran sebanyak 70.200 orang.
Selanjutnya pada pekan depan, proses vaksinasi akan dilanjutkan di Kecamatan Seririt dengan target sasaran sekitar 38 ribu orang.