25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:20 AM WIB

Sasar Jamaat dan Karyawan, Targetkan 1.800 Orang Vaksinasi di GKY

MANGUPURA – Vaksinasi yang berlangsung di Gereja Kristus Yesus (GKY), Desa Legian, Kuta, Badung menargetkan 1.800 orang selama tiga hari ke depan dari Senin-Rabu (21-23/6).

Target sasaran vaksinasi yakni warga Desa Legian, Jamaat, Pengusaha, karyawan dan masyarakat umum.

Emanuel Cahyanto, Pendeta Gereja Kristus Yesus (GKY) mengatakan, target vaksinasi seusai koordinasi dengan pihak Kelurahan Legian dan Dinas Kesehatan Badung menyasar 600 orang per hari atau 1.800 warga selama tiga hari.

“Yang menjadi sasaran sebagian besar adalah pengusaha dan karyawan usaha pariwisata di Legian serta masyarakat umum,

kalau dari jemaat gereja hanya sekitar 8 persen,” terang Pendeta Cahyanto, di sela-sela kegiatan vaksinasi yang digelar di lingkungan GKY, Senin (21/6).

Menurutnya, keterlibatan GKY dalam kegiatan vaksinasi tentu untuk mendukung program pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19 agar zona hijau segera terwujud dan masyarakat bisa menikmati kehidupan yang lebih baik.

“Tentunya vaksinasi ini untuk mendukung program pemerintah dan untuk mewujudkan Badung menjadi zona hijau,” bebernya.

Vaksinasi di GKY dipantau oleh Ketua Komisi II DPRD Badung IGN Anom Gumanti didampingi Camat Kuta Nyoman Rudiarta, Sekcam Kuta Made Agus Suantara, dan Lurah Legian Made Madia Surya Natha.

Anom Gumanti yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Badung mengatakan vaksinasi Covid-19 di Badung telah mencapai 90 persen dan akan dilanjutkan hingga tuntas.

“Kami mendorong eksekutif melakukan vaksinasi secara masif dan meningkatkan protokol kesehatan masyarakat sebagai salah satu syarat mendeklarasikan zona hijau,” beber Anom Gumanti.

Kata dia, dengan capaian vaksinasi dan prokes yang ketat, ia berharap pariwisata di Kuta dan Badung secara menyeluruh bisa dibuka untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.

Ia juga memberikan apresiasi yang tinggi atas kerjasama dan  gotong royong dari berbagai pihak untuk melaksanakan vaksinasi di Kecamatan Kuta. 

“Seperti sekarang ini Pak Pendeta dan pengurus GKY memberikan dukungan tempat, tenaga, dan konsumsi bagi tenaga kesehatan, sungguh partisipasi yang luar biasa,” terangnya.

Dia juga berpesan seiring dengan dimulainya kedatangan wisatawan domestik agar seluruh warga termasuk yang sudah divaksin tetap menjalankan dengan ketat prokes yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).

Terlebih Badung yang bertumpu kepada sektor pariwisata harus melaksanakan 3M dengan disiplin tinggi untuk memberikan kepercayaan dan rasa aman kepada wisatawan.

“Kami menyampaikan aspirasi masyarakat Badung yang mengandalkan perekonomian dari sektor pariwisata, agar pemerintah pusat bisa segera membuka pariwisata internasional,” terangnya.

Camat Kuta Nyoman Rudiarta menyatakan, vaksinasi di Kuta hingga Juni telah menyasar 51.000 warga atau 92,7 persen dengan 17 ribu di antaranya adalah dari pelaku pariwisata.

Ia  memperkirakan masih ada sekitar 4.500 warga masyarakat yang belum divaksinasi. Untuk mempercepat penuntasan vaksinasi ini, pihaknya meningkatkan kerja sama dengan swasta, seperti halnya dengan GKY Kuta Bali.

“Saat ini Kuta telah siap jika pariwisata internasional dibuka, seperti yang telah disampaikan saat koordinasi dengan Pak Menteri Parekraf, dan desa adat siap membantu mengawasi penerapan protokol kesehatan,” pungkasnya.

MANGUPURA – Vaksinasi yang berlangsung di Gereja Kristus Yesus (GKY), Desa Legian, Kuta, Badung menargetkan 1.800 orang selama tiga hari ke depan dari Senin-Rabu (21-23/6).

Target sasaran vaksinasi yakni warga Desa Legian, Jamaat, Pengusaha, karyawan dan masyarakat umum.

Emanuel Cahyanto, Pendeta Gereja Kristus Yesus (GKY) mengatakan, target vaksinasi seusai koordinasi dengan pihak Kelurahan Legian dan Dinas Kesehatan Badung menyasar 600 orang per hari atau 1.800 warga selama tiga hari.

“Yang menjadi sasaran sebagian besar adalah pengusaha dan karyawan usaha pariwisata di Legian serta masyarakat umum,

kalau dari jemaat gereja hanya sekitar 8 persen,” terang Pendeta Cahyanto, di sela-sela kegiatan vaksinasi yang digelar di lingkungan GKY, Senin (21/6).

Menurutnya, keterlibatan GKY dalam kegiatan vaksinasi tentu untuk mendukung program pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19 agar zona hijau segera terwujud dan masyarakat bisa menikmati kehidupan yang lebih baik.

“Tentunya vaksinasi ini untuk mendukung program pemerintah dan untuk mewujudkan Badung menjadi zona hijau,” bebernya.

Vaksinasi di GKY dipantau oleh Ketua Komisi II DPRD Badung IGN Anom Gumanti didampingi Camat Kuta Nyoman Rudiarta, Sekcam Kuta Made Agus Suantara, dan Lurah Legian Made Madia Surya Natha.

Anom Gumanti yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Badung mengatakan vaksinasi Covid-19 di Badung telah mencapai 90 persen dan akan dilanjutkan hingga tuntas.

“Kami mendorong eksekutif melakukan vaksinasi secara masif dan meningkatkan protokol kesehatan masyarakat sebagai salah satu syarat mendeklarasikan zona hijau,” beber Anom Gumanti.

Kata dia, dengan capaian vaksinasi dan prokes yang ketat, ia berharap pariwisata di Kuta dan Badung secara menyeluruh bisa dibuka untuk wisatawan domestik maupun mancanegara.

Ia juga memberikan apresiasi yang tinggi atas kerjasama dan  gotong royong dari berbagai pihak untuk melaksanakan vaksinasi di Kecamatan Kuta. 

“Seperti sekarang ini Pak Pendeta dan pengurus GKY memberikan dukungan tempat, tenaga, dan konsumsi bagi tenaga kesehatan, sungguh partisipasi yang luar biasa,” terangnya.

Dia juga berpesan seiring dengan dimulainya kedatangan wisatawan domestik agar seluruh warga termasuk yang sudah divaksin tetap menjalankan dengan ketat prokes yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak (3M).

Terlebih Badung yang bertumpu kepada sektor pariwisata harus melaksanakan 3M dengan disiplin tinggi untuk memberikan kepercayaan dan rasa aman kepada wisatawan.

“Kami menyampaikan aspirasi masyarakat Badung yang mengandalkan perekonomian dari sektor pariwisata, agar pemerintah pusat bisa segera membuka pariwisata internasional,” terangnya.

Camat Kuta Nyoman Rudiarta menyatakan, vaksinasi di Kuta hingga Juni telah menyasar 51.000 warga atau 92,7 persen dengan 17 ribu di antaranya adalah dari pelaku pariwisata.

Ia  memperkirakan masih ada sekitar 4.500 warga masyarakat yang belum divaksinasi. Untuk mempercepat penuntasan vaksinasi ini, pihaknya meningkatkan kerja sama dengan swasta, seperti halnya dengan GKY Kuta Bali.

“Saat ini Kuta telah siap jika pariwisata internasional dibuka, seperti yang telah disampaikan saat koordinasi dengan Pak Menteri Parekraf, dan desa adat siap membantu mengawasi penerapan protokol kesehatan,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/