32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 17:30 PM WIB

Jelang Pilgub Konflik Sosial Rentan Pecah, Tolong Jangan Cuek

RadarBali.com – Munculnya konflik sosial dan tindak kriminal di masyarakat salah satunya disebabkan masyarakat sendiri yang kurang peka terhadap lingkungannya.

Jika masyarakat peka dang langsung melaporkan pada pihak yang berwajib, maka konflik sosial bisa dicegah sedini mungkin.

Disamping itu, semakin canggihnya teknologi informasi menyumbang munculnya konflik sosial, apalagi jika tidak menggunakan media sosial dengan bijak.

“Media sosial sebagai salah satu kemajuan teknologi informasi sering disalahgunakan untuk melakukan provokasi.

Karena itu, hati-hari menggunakan media sosial. Jangan mudah memprovokasi dan terprovokasi, “kata Kasatintelkam Polres Jembrana AKP I Made Berata, saat sosialisasi cegah dini dan deteksi dini di Kantor Desa Cupel.

Menurutnya, masyarakat heterogen seperti di Jembrana, deteksi dini konflik sosial sangat penting dilakukan.

Masyarakat hingga perangkat desa perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bibit masalah yang bisa menyebabkan konflik sosial yang lebih meluas.

“Konflik tidak bisa dibiarkan karena bisa menghancurkan persatuan dan kesatuan, terutama yang menyangkut SARA, “tegasnya.

Dalam waktu dekat, lanjutnya, Bali akan melangsungkan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. Berkaca pada pemilihan Gubernur Jakarta, isu sara menjadi senjata untuk provokasi oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab.

Diharapkan, masalah di Pilgub di Jakarta tidak sampai terulang lagi di daerah lain. “Terutama di Bali, kita harus jaga betul,” ungkapnya.

Masyarakat harus peka terhadap perkembangan dan situasi sosial di wilayahnya. Jika ada yang mencurigakan atau ada bibit masalah segera dilaporkan pada pihak-pihak terkait, bisa langsung ke desa, kepolisian dan aparat pemerintah yang lain.

Narasumber lain dalam sosialisasi tersebut, diantaranya Kasdim 1617 Jembrana Mayor Inf Ngakan Made Marjana, dan Kasidatun Kejari Jembrana Hanif Hartadi.

Keduanya menyoroti masalah degradasi moral anak zaman sekarang yang mulai terlibat tindak kriminal, geng motor dan penyalahgunaan narkoba.

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Jembrana I Gusti Putu Ngurah Darma Putr, mengatakan, sosialisasi yang diselenggarakan di Kantor Desa Cupel tersebut salah satu upaya untuk mencegah sejak dini terjadinya konflik sosial di masyarakat.

Karena itu, pihaknya mengundang seluruh tokoh masyarakat, pemuda dan perangkat desa se-Kecamatan Negara, agar memahami meningkatkan kewaspadaan mendeteksi sejak dini segala macam konflik sosial di masyarakat

RadarBali.com – Munculnya konflik sosial dan tindak kriminal di masyarakat salah satunya disebabkan masyarakat sendiri yang kurang peka terhadap lingkungannya.

Jika masyarakat peka dang langsung melaporkan pada pihak yang berwajib, maka konflik sosial bisa dicegah sedini mungkin.

Disamping itu, semakin canggihnya teknologi informasi menyumbang munculnya konflik sosial, apalagi jika tidak menggunakan media sosial dengan bijak.

“Media sosial sebagai salah satu kemajuan teknologi informasi sering disalahgunakan untuk melakukan provokasi.

Karena itu, hati-hari menggunakan media sosial. Jangan mudah memprovokasi dan terprovokasi, “kata Kasatintelkam Polres Jembrana AKP I Made Berata, saat sosialisasi cegah dini dan deteksi dini di Kantor Desa Cupel.

Menurutnya, masyarakat heterogen seperti di Jembrana, deteksi dini konflik sosial sangat penting dilakukan.

Masyarakat hingga perangkat desa perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bibit masalah yang bisa menyebabkan konflik sosial yang lebih meluas.

“Konflik tidak bisa dibiarkan karena bisa menghancurkan persatuan dan kesatuan, terutama yang menyangkut SARA, “tegasnya.

Dalam waktu dekat, lanjutnya, Bali akan melangsungkan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali. Berkaca pada pemilihan Gubernur Jakarta, isu sara menjadi senjata untuk provokasi oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab.

Diharapkan, masalah di Pilgub di Jakarta tidak sampai terulang lagi di daerah lain. “Terutama di Bali, kita harus jaga betul,” ungkapnya.

Masyarakat harus peka terhadap perkembangan dan situasi sosial di wilayahnya. Jika ada yang mencurigakan atau ada bibit masalah segera dilaporkan pada pihak-pihak terkait, bisa langsung ke desa, kepolisian dan aparat pemerintah yang lain.

Narasumber lain dalam sosialisasi tersebut, diantaranya Kasdim 1617 Jembrana Mayor Inf Ngakan Made Marjana, dan Kasidatun Kejari Jembrana Hanif Hartadi.

Keduanya menyoroti masalah degradasi moral anak zaman sekarang yang mulai terlibat tindak kriminal, geng motor dan penyalahgunaan narkoba.

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Jembrana I Gusti Putu Ngurah Darma Putr, mengatakan, sosialisasi yang diselenggarakan di Kantor Desa Cupel tersebut salah satu upaya untuk mencegah sejak dini terjadinya konflik sosial di masyarakat.

Karena itu, pihaknya mengundang seluruh tokoh masyarakat, pemuda dan perangkat desa se-Kecamatan Negara, agar memahami meningkatkan kewaspadaan mendeteksi sejak dini segala macam konflik sosial di masyarakat

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/