RadarBali.com – Kompetisi film pendek bertajuk Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) akan digelar di Januari tahun 2018.
Festival ini akan dibuka untuk umum di seluruh Indonesia, tidak terkecuali di Bali sendiri. Drew Boekel dari Konsulat Jendral Australia di Bali mengatakan,
kompetisi yang dilakukan untuk menjembatani hubungan budaya Indonesia dan Australia ini akan dibuka untuk umum.
Mulai dari pelajar, mahasiswa, guru atau dosen hingga para sineas yang selama ini mencari ruang untuk berekspresi.
“Karena ini akan jadi jembatan untuk kebudayaan antara Indonesia dan Australia,” katanya saat acara diskusi film yang digelar di kampus Unud Sudirman, Denpasar kemarin.
Drew menambahkan, untuk film-film yang lolos pada tahap seleksi akan diputar di Australia. Dan para pemenang juga akan mendapatkan tiket pulang pergi ke Australia selama satu minggu.
Peserta bisa mendaftarkan diri secara individu maupun kelompok. Para peserta wajib mendaftarkan dengan karya mereka sendiri.
Genre-nya pun tergolong masih bebas dengan genre film komedi, drama, horor, animasi, dan juga dokumenter.
“Durasi maksimalnya 15 menit. Jadi di bawah 15 menit boleh ikut,” tambahnya. Selain dilakukan oleh pihak juri, penilaian juga dilakukan masyarakat untuk menentukan film favorit.
Pemenangnya akan mendapatkan kamera. “Jadi, keputusan akhir dari Komite FSAI, dewan Juri tidak bisa diganggu gugat,” tandasnya.