RadarBali.com – Video remas payudara yang dilakukan SMK Pariwisata Triatma Jaya Tabanan yang beredar di media sosial berbuntut panjang.
Pihak sekolah langsung memecat empat siswa sekaligus, kecuali siswa perempuan yang menjadi obyek aksi tak senonoh itu.
Wakasek Manajemen Mutu SMK Triatma Jaya I Gede Putu Adi Negara menjelaskan, pengambilan video itu berlangsung Rabu (15/11) sekitar Pukul 10.00.
Saat itu siswa kelas XI Jurusan Akomodasi sedang praktikum loundry. Di tengah praktikum, air dari keran macet. Guru pun memperbaiki air.
“Saat guru keluar kelas untuk memperbaiki saluran air, kasus itu terjadi,” katanya. Meski demikian, Negara menyebutkan penyebaran video ke media sosial tanpa sepengetahuan R, si pengambil video.
Namun, ponsel ini sempat dipinjam tempat sekampungnya di Marga. Adi Negara menambahkan, sampai saat ini korban A masih syok atas videonya yang viral di medsos.
Siswi yang indekos di Tabanan ini terus menangis saat dipanggil kepala sekolah. Dan saat ini, A pulang ke kampungnya di Selbar.
“Kami akan memberikan pendampingan terhadap korban agar percaya dirinya bangkit kembali,” tandasnya.
Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi Bali di Tabanan, I Ketut Sudarma yang dikonfirmasi terpisah mengaku sudah mendapat laporan dari pihak SMK Triatma Jaya, termasuk langkah yang diambil pihak sekolah.
Pihaknya meminta pihak sekolah memberikan teguran tertulis terhadap guru saat praktikum loundry. Teguran ini agar guru lebih waspada dalam mengawasi siswanya.
“Siswa yang menjadi korban juga harus diberikan pendampingan. Kalau dalam tiga hari kondisinya belum stabil, agar dibawa ke psikolog,” tuturnya.
Sebagai solusi, Sudarma menuturkan, ke depan pihaknya akan menggencarkan pendidikan karakter. Dikatakan, pendidikan karakter ini untuk menangkal tindakan siswa yang menyimpang.