28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 18:51 PM WIB

Tak Kunjung Ditertibkan, Lagi Aktifitas Galian C Ganggu Seismograf

RadarBali.com – Aktifitas galian C di lereng Gunung Agung seperti di Desa Sebudi, Selat, Karangasem, dan sekitarnya ternyata masih mengganggu peralatan milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Terutama mengganggu seismograf, alat pembaca gempa milik Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Rendang.

Bahkan, gangguan tersebut dinilai sangat mengganggu karena membuat petugas kebingungan melakukan pendataan aktivitas kegempaan.

Aktivitas galian C di Selat, terutama di Desa Sebudi, memang belakangan ini sebagian kembali berlangsung.

Ini bisa dilihat dari aktivitas truk galian C yang melintas dari Selat ke Sidemen, atau dari Selat ke Rendang, Karangasem.

Gangguan tersebut diakui petugas Pos Pengamatan Rendang Nurul Husaeni.  “Ya, getaran yang dihasilkan alat berat di galian C terkadang menutupi gempa yang ada karena kekuatanya di bawah getaran alat tersebut,” ujar Nurul Husaeni.

Tentu hal ini sangat berbahaya. Karena pemantauan aktivitas gunungapi ini berkaitan dengan keselamatan warga sekitar Gunung Agung.

Kalau petugas sampai salah rekam dan mengeluarkan rekomendasi karena ada getaran lain yang ditangkap, kata dia, tentu perintah atau rekomendasi yang di keluarkan akan lain.

Diakui, gempa yang dihasilkan atau getaran yang dihasilkan alat berat dengan gempa yang ada di Gunung Agung bisa dibedakan.

Asal, kata dia, gempa tersebut kekuatannya lebih besar dari getaran alat tersebut. Tetapi, untuk gempa dengan kekuatan kecil yang getaranya di bawah alat tersebut sulit di bedakan dan dideteksi. 

RadarBali.com – Aktifitas galian C di lereng Gunung Agung seperti di Desa Sebudi, Selat, Karangasem, dan sekitarnya ternyata masih mengganggu peralatan milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Terutama mengganggu seismograf, alat pembaca gempa milik Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Rendang.

Bahkan, gangguan tersebut dinilai sangat mengganggu karena membuat petugas kebingungan melakukan pendataan aktivitas kegempaan.

Aktivitas galian C di Selat, terutama di Desa Sebudi, memang belakangan ini sebagian kembali berlangsung.

Ini bisa dilihat dari aktivitas truk galian C yang melintas dari Selat ke Sidemen, atau dari Selat ke Rendang, Karangasem.

Gangguan tersebut diakui petugas Pos Pengamatan Rendang Nurul Husaeni.  “Ya, getaran yang dihasilkan alat berat di galian C terkadang menutupi gempa yang ada karena kekuatanya di bawah getaran alat tersebut,” ujar Nurul Husaeni.

Tentu hal ini sangat berbahaya. Karena pemantauan aktivitas gunungapi ini berkaitan dengan keselamatan warga sekitar Gunung Agung.

Kalau petugas sampai salah rekam dan mengeluarkan rekomendasi karena ada getaran lain yang ditangkap, kata dia, tentu perintah atau rekomendasi yang di keluarkan akan lain.

Diakui, gempa yang dihasilkan atau getaran yang dihasilkan alat berat dengan gempa yang ada di Gunung Agung bisa dibedakan.

Asal, kata dia, gempa tersebut kekuatannya lebih besar dari getaran alat tersebut. Tetapi, untuk gempa dengan kekuatan kecil yang getaranya di bawah alat tersebut sulit di bedakan dan dideteksi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/