33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:50 PM WIB

Gagal Tender, Jalan Kembar Gilimanuk Gersang

RadarBali.com – Pembangunan jalan kembar di kelurahan Gilimanuk memang sudah selesai. Proyek pusat tersebut menelan anggaran Rp 17 miliar.

Saat ini penataan jalan penuju pelabuhan yakni pelebaran jalan dan membuat trotoar dan boulevard ditengah tengah jalan dengan panjang sekitar satu kilometer sudah selesai digarap.

Rambu-rambu juga sudah dipasang begitupula lampu-lampu penerangan ditengah-tengah jalan sudah dipasang, namun belum menyala.

Informasinya untuk kelanjutan penataan jalan kembar itu Pemkab Jembrana sudah menyiapkan anggaran  Rp 1,5 untuk menanam pohon di boulevard.

Namun sampai sekarang kelanjutan penataanya belum dilakukan sehingga boulevard jalan kembar itu tampak gersang karena proyek tersebut gagal tender.

Sebelumnya jalan menuju pelabuhan itu rindang karena banyak pohon perindang jalan di kanan kirinya.

Namun, karena pelebaran jalan semua pepohonan tersebut ditebang sehingga jalan kini menjadi gersang.

“Kalau cuaca terang jalan menjadi panas sekali karena gersang. Tidak ada pepohonan ditanam di boulevard ,” ujar seorang warga Minggu (19/11).

Semestinya, setelah pelebaran jalan selesai langsung dilanjutkan dengan penanaman pohon di bulevard sehingga kelihatan asri dan tidak gersang.

Kadis Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Pemkab Jembrana I Wayan Darwin mengatakan, untuk penataan taman boulevard memang pemkab sudah menyiapkan anggaran Rp 1,5 miliar.

Anggaran tersebut ada di dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (LHKP). “Saya belum monitor  karena yang menangani LH.

Kita tidak tahu jelas LH yang tahu persis apa gagal tender atau tender ulang itu LH,” ungkapnya. Sedangkan untuk kelanjutan pembangunan jalan kembar saat ini masih dalam pembahasan oleh balai jalan wilayah 8.

“Untuk kelanjutan jalan kembar di Gilimanuk masih dalam pembahasan balai. Kami menunggu kepastianya. Kita juga ingin berlanjut,” ujarnya.

Sementara itu Kadis LHKP Pemkab Jembrana Ketut Karyadi Erawan membenarkan kalau penataan boulevard di Gilimanuk gagal tender.

Bahkan, tender dengan anggaran Rp 1,4 miliar untuk penanaman tanaman hias dan patung dua kali gagal.

”Dua kali gagal tender. Yang pertama menurut tukang patung waktu minimal 60 hari sehingga dinilai tidak cukup waktu dam ada persyaratan administrasi tidak dipenuhi.

Kedua tidak ada yang menawar. Karena satu paket tidak bisa penunjukan langsung. Mudah-mudahan tahun depan bisa dan kita upayakan bisa tertata dengan bagus,” terangnya

RadarBali.com – Pembangunan jalan kembar di kelurahan Gilimanuk memang sudah selesai. Proyek pusat tersebut menelan anggaran Rp 17 miliar.

Saat ini penataan jalan penuju pelabuhan yakni pelebaran jalan dan membuat trotoar dan boulevard ditengah tengah jalan dengan panjang sekitar satu kilometer sudah selesai digarap.

Rambu-rambu juga sudah dipasang begitupula lampu-lampu penerangan ditengah-tengah jalan sudah dipasang, namun belum menyala.

Informasinya untuk kelanjutan penataan jalan kembar itu Pemkab Jembrana sudah menyiapkan anggaran  Rp 1,5 untuk menanam pohon di boulevard.

Namun sampai sekarang kelanjutan penataanya belum dilakukan sehingga boulevard jalan kembar itu tampak gersang karena proyek tersebut gagal tender.

Sebelumnya jalan menuju pelabuhan itu rindang karena banyak pohon perindang jalan di kanan kirinya.

Namun, karena pelebaran jalan semua pepohonan tersebut ditebang sehingga jalan kini menjadi gersang.

“Kalau cuaca terang jalan menjadi panas sekali karena gersang. Tidak ada pepohonan ditanam di boulevard ,” ujar seorang warga Minggu (19/11).

Semestinya, setelah pelebaran jalan selesai langsung dilanjutkan dengan penanaman pohon di bulevard sehingga kelihatan asri dan tidak gersang.

Kadis Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Pemkab Jembrana I Wayan Darwin mengatakan, untuk penataan taman boulevard memang pemkab sudah menyiapkan anggaran Rp 1,5 miliar.

Anggaran tersebut ada di dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (LHKP). “Saya belum monitor  karena yang menangani LH.

Kita tidak tahu jelas LH yang tahu persis apa gagal tender atau tender ulang itu LH,” ungkapnya. Sedangkan untuk kelanjutan pembangunan jalan kembar saat ini masih dalam pembahasan oleh balai jalan wilayah 8.

“Untuk kelanjutan jalan kembar di Gilimanuk masih dalam pembahasan balai. Kami menunggu kepastianya. Kita juga ingin berlanjut,” ujarnya.

Sementara itu Kadis LHKP Pemkab Jembrana Ketut Karyadi Erawan membenarkan kalau penataan boulevard di Gilimanuk gagal tender.

Bahkan, tender dengan anggaran Rp 1,4 miliar untuk penanaman tanaman hias dan patung dua kali gagal.

”Dua kali gagal tender. Yang pertama menurut tukang patung waktu minimal 60 hari sehingga dinilai tidak cukup waktu dam ada persyaratan administrasi tidak dipenuhi.

Kedua tidak ada yang menawar. Karena satu paket tidak bisa penunjukan langsung. Mudah-mudahan tahun depan bisa dan kita upayakan bisa tertata dengan bagus,” terangnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/