RadarBali.com – Pasca aktivitas Gunung Agung yang kembali meningkat, membuat kepanikan warga yang berada di Sekitar Gunung Agung panik.
Dengan kondisi ini, Kapolda Bali Irjen Reinhard Golose langsung menggelar confrensi pers di Posko Aman Nusa Agung II Manggis, Selasa malam (21/11) kemarin.
Kapolda Bali menegaskan tidak ada erupsi magmatik namun semburan hanya asap tebal dari Gunung Agung. Menurutnya, semburan asap itu merupakan erupsi freatif yang hanya berbentuk asap dan menjadi uap.
“Sampai saat ini saya tegaskan tidak ada eruspi yang membahayakan seperti magma keluar. Itu hanya asap atau erupsi freatif saja yang berbentuk uap,” tegasnya.
Dengan status ini, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak panik. Namun meski ada evakuasi warga itu dilakukan secara perlahan dengan mempertimbangkan kondisi aktivitas Gunung Agung. “Memang ada yang mengungsi tapi tidak sepanik awal waktu ditetapkan status awas saat itu. Makanya saya mengimbau agar warga tetap tenang,” tuturnya.
Mantan BNPT ini menekankan telah menyiagakan ribuan personil untuk melakukan pengamanan ketika terjadi erupsi.
Ada 1.913 yang disiagakan sementara yang bertugas secara rutin untuk melakukan pantauan sebanyak 137 personil dengan dibackup 200 personil.
“Dari pantauan anggota di lapangan, tinggi semburan asap tebal ini mencapai 700 meter. Kalau biasanya hanya mencapai 300 meter saja,” kata Irjen Golose.
“Saya tidak bisa menjelaskan secara keilmuan. Yang saya jelaskan itu hanya pantauan visual di Lapangan. Dan tidak ada gempa atau gejala apapun. Karena sampai saat ini masih normal,” pungkasnya