RadarBali.com – Bagi kamu pencinta kebudayaan Jepang, pasti selalu nungguin festival yang beraroma Jepang, iya kan?
Nah, Universitas Udayana (Unud) punya nih acara annual yang nggak boleh ditinggalkan. Yeap, nama acaranya The Japan Festival Unud atau lebih familiar dengan sebutan D’JAFU.
Pekan kemarin, berlangsung D’JAFU yang ke-6. Kerennya, jumlah pengunjung yang hadir, menembus angka ribuan loh.
Festival tersebut berlangsung selama dua hari, yaitu pada 18 dan 19 November lalu. Pada hari pertama dilaksanakan pembukaan D’JAFU 6th
di Gedung Auditorium Widya Sabha Mandala, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Jalan Pulau Nias No. 13, Dauh Puri Klod, Denpasar Barat.
Acara pembukaan ini dihadiri oleh ratusan peserta lomba SMA/SMK se-Bali. Tak ketinggalan Hirohisa Chiba, Konsulat Jendral Jepang Bali juga turut datang.
Beliau mengaku sangat bahagia berkesempatan hadir kembali di Festival tahunan mahasiswa Unud ini.
“Kini D’JAFU yang ke-6 semakin variatif dan kreatif dengan konsep yang selalu berbeda. Semoga tujuan D’JAFU untuk meningkatkan pemahaman
mengenai Jepang lebih dalam kepada masyarakat tetap diterima baik dan bagi penikmat Jepang,” tutur Hirohisa Chiba.
I Putu Budi Raharja Suarsawan selaku ketua panitia D’JAFU 6th mengatakan dalam serangkaian D’JAFU terdapat beberapa lomba.
Di antaranya, lomba Story Telling yang diikuti oleh 50 peserta, lomba Kana Taikai yang diikuti oleh 60 peserta, lomba Fanart yang diikuti oleh 67 peserta,
lomba mading diikuti oleh 10 team, lomba band diikuti oleh 12 team, dan lomba cosplay diikuti oleh 12 team.
“Konsep yang kami usung kali ini adalah Koufuku Na Matsuri yang artinya berbahagia karena tahun ini selain ada lomba baru dari mading,
acara lebih fun dan kreatif seperti lomba fanart yaitu lomba gambar dengan style si penggambar,” ucap Budi Raharja.
Beliau juga menambahkan festival ini diadakan sebagai ajang untuk membuktikan bahwa Unud mampu bersaing di era global dengan berkolaborasi menggabungkan budaya kita dengan budaya di dunia seperti budaya Jepang dalam Festival ini.
Acara pembukaan juga di apresiasi dan diresmikan langsung oleh Dekan III Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Prof. Dr. I Nyoman Weda Kusuma, M.S.
Lalu, untuk acara yang kedua, diadakan di Desa Budaya Kertalangu Jalan By Pass Ngurah Rai No. 88, Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur.
Nah, acara di hari kedua ini sekaligus merupakan puncak Festival dalam rangkaian D’JAFU. Berbagai pengisi acara hadir.
Seperti pengenalan Komunitas Aikido Kids, Teater Sangsaka dari SMKN 1 Denpasar, Cosplay Parade dari pengunjung Festival, 3 Gaga Heads yang perform komedi orang Jepang,
Dance dari UKM Kesenian Unud, Kolaborasi Taiko dan Yosakoi yang dibawakan langsung oleh orang-orang Jepang di Bali, serta pemutaran film dari Jepang.
Selain diisi ole kreativitas dari mahasiswa, pada D’JAFU juga menghadirkan guest star dari Bandung yaitu Hanabi.
Ni Made Ary Puspita Chandrayani selaku koordinator acara D’JAFU 6th memaparkan bahwa persiapan yang telah dilakukan selama enam bulan menghasilkan dekorasi festival yang 80 persen buatan tangan dengan bahan-bahan ramah lingkungan.
Dan yang paling membanggakan pengunjung yang datang melebihi ekspektasi. “HTM yang kemarin habis terjual hingga 3000, namun festival kali ini dapat menembus 4000 pengunjung,” ujar Ary Puspita.
Crew Zetizen Bali juga berkesempatan untuk mengunjungi festival D’JAFU ini loh dan sempat bertemu langsung dengan pengunjung asal Jepang.
“Saya bahagia di Bali terdapat festival jepang seperti ini, sehingga Jepang dapat dikenal oleh seluruh dunia. Di Jepang pun ada festival Indonesia loh,
dan saya nggak nyangka di Bali banyak sekali peminat Jepangnya. Terlihat begitu banyak pengunjung festival yang hadir.
Festival ini unik karena berkolaborasi antara budaya Jepang dengan karakter Jepang yaitu anime jadi festivalnya variatif dan juga kreatif,” tandas Umika Aoyagi, dari Tokyo, Jepang. Wah keren ya D’JAFU ini.