RadarBali.com – Bursa transfer tahun ini begitu hangat dengan sosok tiga pesepakbola internasional asal Belanda yang disebut-sebut bakal digaet Bali United untuk musim depan.
Siapa lagi kalau bukan eks Timnas Belanda Wesley Sneijder, Rafael Van Der Vaart, dan Robin Van Persie. Sosok ketiganya tidak hanya menyita perhatian manajemen, tapi juga media, dan semeton Bali United.
Rumor ini seakan menenggelamkan berita-berita tentang transfer pemain lokal di klub-klub penghuni Liga 1 musim depan.
Manajemen Bali United memang cukup lihai membuat publik penasaran. Apalagi dengan clue-clue tentang kehadiran pemain asing anyar untuk Bali United musim depan.
Van Der Vaart menjadi sosok pertama yang meramaikan isu itu. Apalagi, persentase Bali United mendatangkan Van Der Vaart
cukup besar setelah mantan pemain Tottenham Hotspur tersebut dikabarkan hengkang dari klubnya saat ini, FC Midtjilland.
Disebut-sebut dia hengkang lantaran nilai kontraknya lebih rendah dari Stefano Lilipaly maupun Sylvano Dmonique Comvalius jika penyerang tersebut masih bertahan.
Van der Vaart memiliki nilai kontrak “hanya” sebesar Rp 5,5 miliar. Bandingkan dengan Stefano atau Comvalius yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp 6,3 miliar per musim.
Tapi perlu diingat, Manajemen Serdadu Tridatu harus berpikir dengan matang jika ingin merekrut pemain 34 tahun itu. VDV – sapaan akrabnya – kerap mengalami cedera.
Cedera yang sering diderita VDV adalah cedera betis. VDV terakhir bermain di skuad utama pada tanggal 28 Mei lalu. VDV pun lalu dibuang ke tim cadangan Midtjylland dan bermain di kasta terbawah Liga Denmark.
“Manajemen Bali United harus menimbang dengan matang, apakah VDV bisa menjadi “ladang uang” atau tidak. Di atas kertas VDV berpeluang untuk direkrut Bali United,” ujar pentolan suporter Bali United, Indra Permana, kemarin.
Tapi, jangan lupakan Robin Van Persie. Meski nilai kontraknya cukup wah untuk sepakbola Indonesia, tapi RVP hanya mematok harga Rp 6 miliar.
Itu seperti yang terlihat saat dia diminati Persib Bandung di putaran kedua lalu. Persib hanya sanggup membayar RVP sebesar Rp 6 miliar saja. Keuntungan jelas lebih bagus RVP.
Dia dikenal banyak orang. Apalagi dia pernah menjadi bagian sejarah Arsenal dan Manchester United. Di Indonesia sendiri, fans dari Arsenal dan Manchester United cukup banyak.
Kedatangan RVP bisa menjadi modal besar Bali United untuk mendulang profit. Tapi, terlepas dari hal itu, Indra mengatakan lebih baik mendatangkan pemain top Asia atau pemain sekaliber Timnas Indonesia.
“Tenar di Eropa seperti Essien, tapi melempem di Liga Indonesia. Bisa saja ada beban mental untuk si pemain dan fans pasti kacau. Terlebih ekspektasi yang tinggi untuk si pemain itu sendiri,” bebernya.