RadarBali.com – Selain mempersulit polisi dalam penangkapan, wakil ketua DPRD Bali Jero Gede Komang Suwastika atau akrab disapa Jero Jangol disebut-sebut sempat mempersulit jalannya penyidikan.
Jero Jangol disebut tak kooperatif saat dimintai keterangan oleh penyidik di Mako Brimob Jalan WR Supratman, Tohpati, Denpasar Timur.
Karena itu, dia sempat menjalani konfrontasi awal di Mapolresta Denpasar Rabu (22/11) lalu. Awalnya, ia selalu mengaku bahwa tidak ada di rumah saat penggerebekan.
Namun, dalam konfrontasi akhirnya terkuak bahwa dirinya sebenarnya ada di Tempat Kejadian Perkara, di Jalan Pulau Batanta Nomor 70, Banja Seblanga, Dauh Puri Kauh, Denpasar Barat, Sabtu (4/11) lalu.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali dari berbagai sumber menyatakan, pasca diamankan di kandang sapi persawahan Payangan, Gianyar, Senin malam (13/11), Polisi langsung kebut melakukan pengembangan.
Hasilnya, walaupun kerap meneteskan air mata di depan penyidik, pria beristri tiga dan memiliki seorang kekasih hati berinisial UU,
selalu bungkam dan tak mau jujur alias berbohong ketika ditanya oleh Polisi mengenai kebaradaanya saat dilakukan penggerebekan.
“Dia tidak begitu kooperatif saat dimintai keterangan di Brimob. Dari sebagian pertanyaan dijawab jujur. Namun ada bohongnya juga.
Seperti ditanya mengenai dimana keberadanya saat di gerebek? Dia mengaku tidak ada di rumah,” tutur sumber.
Karena ngaku tidak ada ditempat saat digerebek, akhirnya bapak tiga anak ini digiring ke Polresta Denpasar beberapa hari lalu. Di sana petugas menunjukan bukti-bukti.
Baik keterangan tersangka lain, keterangan saksi-saksi, dan bukti petunjuk, termasuk keterangan sang istri Ni Luh Ratnadewa. Akhirnya, Jero Jangol tak berkutik.
“Nangis-nangis dia saat diperiksa di Makobrimob. Tapi masih saja berbohong,” sebut sumber, lagi.
Dikonfirmasi terpisah Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo membenarkan terkait Jangol sempat di bawa ke Polresta Denpasar untuk dikonfrontasi.
Konfrontasi yang dilakukan, demi mencocokkan keterangan tersangka yang satu dengan yang lain. Jika tersangka tidak jujur dalam memberikan keteranga maka akan ketahuan.
“Akhirnya ketahuan kan. Dia pun jujur bahwa saat itu dirinya ada di dalam rumah dan kami menduga kuat bahwa pelaku kabur melalui jendela kamar.
Yang belakangan diketahui bahwa kamar yang terletak di lantai dua itu kerap digunakan untuk menjamu tamu khusus, untuk berpesta sabu sabu di situ,” ungkap Kapolresta.
Namun, ketika ditanya apakah Wayan Kembar dan Ni Luh Ratnadewi ikut kabur melalui jendela, Kapolresta enggan berkomentar lebih jauh.
Lantas, bagaimana mereka kabur, kemudian masing-masing berpisah? “Sabar ya, penyidikan belum sampai ke sana.
Jangankan Jangol, sang istri dan kakaknya pun kami belum dalami keterangan mereka mengenai cara kabur dan ke mana arah mereka saat kabur.