RadarBali.com – Ratusan pengungsi asal Desa Dukuh, Kecamatan Kubu mulai berdatangan ke Kabupaten Buleleng. Sementara ada 460 orang warga yang mengungsi ke Desa Tembok, Kecamatan Tejakula.
Warga itu berasal dari Dusun Dukuh dan Dusun Candigeha. Mereka sudah bersiap mengungsi sejak Sabtu (25/11/2017) malam, setelah terjadi erupsi freatik kedua.
Semula mereka mengungsi di proyek Galian C Bumi Pasir Pertiwi, yang berjarak 12 kilometer dari kaldera. Minggu (26/11/2017) pagi, mereka langsung diungsikan ke Buleleng oleh petugas kepolisian.
Salah seorang pengungsi Made Sutha mengungkapkan, asap sudah membubung dari kawah sejak Sabtu sore. Pada malam hari terlihat pijar api dari kawah.
Pagi tadi warga pun melihat bubungan asap yang cukup tinggi. Warnanya hitam pekat. Sehingga warga bergegas mengungsi.
“Asapnya sudah hitam. Makanya kami mengungsi. Pak kadus juga mengarahkan pengungsi,” ucap Made Sutha.
Kepala Dusun Dukuh, I Wayan Suarthama mengatakan, warga diungsikan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan. Apalagi api sudah terlihat dari dalam kawah.
“Pokoknya kami ungsikan dulu. Selamatkan jiwanya dulu. Nanti kalau sudah agak aman, baru kami pikirkan masalah harta benda dan ternak,” kata Suarthama.
Ia memastikan seluruh warganya sudah ikut mengungsi. Rencananya warga dari Dukuh akan mengungsi secara bertahap ke Desa Tembok hari ini.