RadarBali.com – Mikha Fatma Deniza alias Mika, 21, mahasiswi semester III Fakultas Hukum (FH) Universitas Mahendradatta, Denpasar Utara ini menghilang dari rumahnya.
Kondisi ini membuat orang tuanya, pasangan suami istri (pasutri) Prasetyo Maskur-Sri Rejeki, shock dan panik. Mereka pun terus melakukan pencarian. Dugaan sementara, anaknya jadi korban hipnotis.
Sempat berupaya mencari keberadaan Mika dengan menanyakan ke sejumlah teman dekat dan teman kuliah di kawasan Pantai Brawa dan Kuta, namun lagi-lagi upaya Pras – sapaan Prasetyo Maskur nihil.
“Teman-temannya juga sempat membantu untuk mencari tahu, tapi sanpai sekarang belum ada info dimana Mika tinggal, “tambah Pras yang juga anggota Paguyuban Mushola Al-Ihkwan, Jalan Patih Nambi, Ubung Kaja, Denpasar ini.
Akhirnya, lanjut Pras, dua hari (Rabu (19/7)) pasca putrinya menghilang dari rumah, ia kemudian melaporkankan kasus hilangnya Mika ke Mapolda Bali dengan Nomor Laporan : LP/09/VII/2017/SPKT Polda Bali tertanggal 19 Juli 2017.
Tak juga mendapat kabar dari perkembangan laporan ke polisi, pada Jumat (21/7) antara pukul 10.30-11.00, tiba-tiba mendapat pesan WA dari Mika.
Sempat berkomunikasi, inti dari pesan Mika kepada Pras itu yakni Mika tidak ingin menyusahkan orang tua dan mau cari kerja.
“Tapi dia tidak tahu ada dimana. Saya suruh pulang, dia (Mika) tidak tahu ada dimana dan bilang nanti biar teman yang antar kalau temannya sudah pulang kerja. Tapi habis itu langsung sambungan putus dan sampai sekarang HP tidak aktif lagi saya hubungi,” kata Pras yang mengaku bahwa sebelum pergi tidak ada masalah antara keluarga dengan Mika.
Meski sempat mengaku bisa komunikasi dengan Mika, namun Pras sebagai orang tua curiga saat percakapan Mika putrinya dipantau orang lain.
Kecurigaan itu kata Pras, karena percakapan putus sebelum selesai. “Seperti ada yang merebut dan merampas HP Mika. Dia tidak biasa begitu kalau komunikasi, “ungkapnya.
Terus mencari tahu keberadaan Mika, dari informasi yang ia peroleh dari tim Ciber dengan melacak posisi Mika via GPS, kata Pras, posisi anaknya masih berada di seputaran Jalan Gunung Soputan Denpasar.
“Tapi kami cari ke sana (Gunung Soputan), temasuk ke wilayah Kuta ke teman yang katanya mengajak Mika, tapi sampai sekarang tidak ketemu,” papar Pras bingung.
Untuk itu, dengan belum ditemukannya putri semata wayangnya, Pras dan keluarga berharap bagi siapa pun yang menemukan putrinya agar segera menghubungi dirinya ke HP-nya di nomor 081339329695.
“Kami berharap bantuan seluruh masyarakat termasuk aparat kepolisian. Mudah-mudahan putri kami segera bisa ditemukan,” pungkas Pras.