RadarBali.com – Setelah letusan yang terjadi Sabtu lalu, GOR Swecapura Klungkung mulai didatangi pengungsi.
Bahkan, sampai kemarin warga Karangasem yang mengungsi ke GOR Swecapura terus berdatangan. Mereka diangkut dengan truk BPBD dan ada juga yang menggunakan kendaraan pribadi.
Mereka ini adalah warga yang berasal dari desa – desa kawasan bencana di lereng Gunung Agung. Mereka mengaku mulai takut karena hujan abu terus terjadi.
Menurut salah satu pengungsi Ketut Susrama ada dusun Padang Aji, Desa Peringsari, Selat mengaku terkejut ketika bangun pagi pukul 04.00 wita ada hujan abu.
Abu tersebut menempel di genteng, daun dan juga sepeda motor dan mobil milik warga. Selain itu lantai rumah warga juga kotor oleh debu vulkanik tersebut.
“Saya langsung rembug dengan kerabat dan memutuskan untuk mengungsi ke Klungkung,” ujarnya. Keputusan ini diambil karena banyak anak dan juga orang tua.
Susrama mengakui untuk zona II seperti Dusun Padang Aji belum ada instruksi untuk mengungsi. Namun, dirinya mengaku khawatir kalau ada di rumah dengan kondisi gunung seperti ini.
Hal yang sama juga dikemukakan Komang Buda, asal Desa Sebudi. Sebudi sendiri memang masuk zona merah karena lokasinya yang dekat dengan Gunung Agung.
Begitu asap gunung mengepul warga langsung bergerak sejak malam lalu. Sebagian dari mereka ada yang menuju GOR Swecapura, Klungkung.
Buda sendiri mengaku khawatir kalau terjadi letusan pada malam hari. Karena akan sulit melakukan evakuasi terhadap keluarganya.
Sementara itu bukan hanya Karangasem yang dilanda hujan debu. Wilayah Klungkung juga kena semburan abu tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Klungkung Putu Widiada mengaku kalau Klungkung sudah siap menerima pengungsi Karangasem kembali.
Karena itu pihaknya akan mendirikan kembali tenda – tenda yang sempat di bongkar. Hanya saja karena pengungsi juga belum banyak sekarang ini hanya di maksimalkan di GOR terlebih dulu.
BPBD Klungkung sendiri telah membagikan masker kepada warga Klungkung. ini karena hujan abu juga terasa di wilayah Klungkung.
Widiada mengakui ada 10 ribu masker di bagikan kepada warga. Pembagian dilakukan di tempat – tempat keramaian seperti pasar dan jalan protokol.
Widiada sendiri mengaku akan mendata kembali pengungsi yang masuk untuk kesiapan logistic dan yang lainya.
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta memerintahkan jajarannya untuk bergerak cepat memberikan bantuan kepada warga Karangasem yang mengungsi.
Bupati juga meminta agar tim penanganan pengungsi yang dibentuk lalu diaktifkan kembali. “Ya, kita harus bergotong royong membantu sesama,” ujarnya.