RadarBali.com – Perusahaan Daerah (Perusda) Jembrana yang selama ini menjadikan retribusi parkir dan pasar sebagai pendapatan, pada tahun 2018 mendatang bakal hilang.
Pasalnya, Bupati Jembrana menyetujui usulan DPRD Jembrana agar mengalihkan parkir menjadi tanggungjawab Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Jembrana.
Sedangkan pasar, pengelolaannya ada pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana.
Mengenai peralihan parkir tersebut sempat ditanyakan DPRD Jembrana pada bupati saat sidang paripurna beberapa waktu lalu, agar pengelolaan parkir di tepi jalan diserahkan kepada dinas perhubungan.
Kemudian Bupati Jembrana I Putu Artha menegaskan pengalihan parkir akan dilaksanakan dimulai pada tahun 2018.
Direktur Perusda Jembrana I Gusti Kade Kusuma Wijaya mengatakan, pengalihan parkir yang awalnya dikelola Perusda
kepada Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan Jembrana, merupakan rekomendasi dewan, bukan permohonan atau usulan dari Perusda.
Dengan pengambil alihan parkir dan pasar, maka Perusda Jembrana kehilangan lahan penghasilan yang selama ini jadi andalan.
“Bukan hanya mengurangi, tapi menghilangkan pendapatan Perusda,” ujarnya. Menurutnya, secara prinsip, meski harus kehilangan pendapatan dari parkir dan retribusi pasar, pihaknya menyambut baik pengalihan tersebut.
Pasalnya, dengan begitu, Perusda menjadi perusahaan yang mandiri dengan mencari terobosan dan solusi bisnis yang menguntungkan.
Hal tersebut sesuai dengan tujuan didirikannya Perusda. Misalnya, bagaimana merekrut tenaga kerja terlatih dan mendukung yang menjadi program pemerintah yakni peningkatan ekonomi.
Karena nantinya semua tenaga diambil alih. Seperti petugas parkir dan pasar pada dinas terkait, maka Perusda Jembrana akan memulai dari awal lagi.
Namun masih menunggu petunjuk dari Bupati Jembrana I Putu Artha langkah selanjutnya yang akan dilakukan Perusda Jembrana.
Salah satu yang dilirik oleh Perusda adalah Hotel Jimbarwana yang saat ini di kelola oleh koperasi. Perusda mengaku siap bersaing mempresentasikan proposal pengelolaan hotel plat merah tersebut.
“Kami ingin menjadi lembaga profesional, tidak mentang-mentang perusahaan plat merah bisa ambil alih. Kami akan siap bersaing presentasikan mengenai pengelolaan hotel Jimbarwana,” terangnya.
Selain itu, dengan peralihan tersebut, maka Perusda akan lebih mandiri dan mencari peluang lain yang bisa menguntungkan perusahaan dan muaranya nanti pada pemerintah.
Langkah ke depan, Perusda Jembrana menyasar pada sektor ekonomi yang membutuhkan kreatifitas kekinian.
Di antaranya mengembangkan IT manajemen, yang nantinya menjadikan Jembrana smart city.” Kami akan berupaya lebih mandiri lagi mengembangkan diri menjadi perusahaan yang profesional,” pungkasnya.