25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:43 AM WIB

BPBD Siapkan Tenda Transit, Polisi Tambah Personil Kawal Pengungsian

RadarBali.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng mulai menyiapkan tenda transit untuk para pengungsi Gunung Agung.

Seiring dengan peningkatan status Gunung Agung dari siaga menjadi awas, arus pengungsi diprediksi akan meningkat dalam beberapa hari mendatang.

Tenda-tenda pengungsian di Posko Desa Les yang semula telah dibongkar, sejak Senin (27/11) pagi, kembali didirikan. Sejauh ini baru lima tenda yang didirikan.

Dua tenda diantaranya akan digunakan sebagai Pos Komando dan gudang logistik. Sementara tiga tenda lainnya digunakan menampung pengungsi.

Selain itu ada 17 tenda milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU-Pera) yang juga akan digunakan.

Hanya saja beberapa tenda milik KemenPU-Pera sudah robek terkena hembusan angin kencang, sehingga tak bisa digunakan lagi.

Kabid Kedaruratan BPBD Buleleng, Ketut Sensus mengatakan, sebagian besar pengungsi kembali menempati kantong-kantong pengungsian yang sudah sempat mereka tempati beberapa pekan lalu.

Namun, masih ada beberapa pengungsi yang kesulitan mencari lokasi pengungsian dan sempat datang ke Pos Pengungsian Les.

Petugas BPBD langsung mengarahkan mereka ke beberapa fasilitas umum di Desa Sambirenteng dan Desa Les. Hingga sore kemarin, belum ada pengungsi yang masuk ke tenda pengungsian.

Mereka ditampung di fasilitas umum di sekitar Kecamatan Tejakula, serta di rumah-rumah warga.

“Kalau ada yang datang dari Kecamatan Kubu, kami siap terima dulu di sini. Tapi itu sementara saja. Kami layani untuk waktu dua sampai tiga hari saja. Setelah itu kami relokasi ke fasilitas umum yang tersedia,” kata Sensus.

Sensus menegaskan pemerintah tidak mau menampung pengungsi di tenda dalam waktu lama. Alasannya saat ini musim penghujan.

Sehingga tenda rentan bocor dan banjir. Selain itu ancaman debu vulkanik serta hujan pasir, bisa memperburuk keadaan.

“Tidak baik untuk kesehatan pengungsi. Karena ada fasilitas yang lebih layak, ya kami arahkan ke sana nanti.

Sementara ini ada tiga tenda. Kami sudah minta ke provinsi tambahan tenda. Begitu sampai, kami pasang lagi,” kata Sensus.

Sementara itu Polres Buleleng menyiapkan 210 orang personil untuk mengamankan wilayah pengungsian.

Meningkatnya jumlah pengungsi, diprediksi akan berpengaruh pada gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Terutama di wilayah Tejakula. Apalagi gudang logistik sempat beberapa kali dijarah pengungsi.

Kasubbag Humas Polres Buleleng, AKP I Nyoman Suartika mengatakan, ratusan personil itu bertugas melakukan pengawasan pada jalur evakuasi.

Mereka akan disiagakan di Desa Les, untuk memudahkan proses distribusi personil. “Sementara ini personil akan siaga di Desa Les.

Fokus kegiatan adalah atensi jalur Singaraja-Amlapura agar tidak terganggu saat proses evakuasi. Gudang logistik dan kawasan perbatasan juga menjadi titik atensi kami,” jelas Suartika.

Untuk diketahui, hingga pukul 15.00 Senin kemarin, jumlah pengungsi di Kabupaten Buleleng mencapai 4.077 jiwa. Pengungsi terbanyak ditampung di Kecamatan Tejakula, dengan jumlah 2.654 jiwa. 

RadarBali.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng mulai menyiapkan tenda transit untuk para pengungsi Gunung Agung.

Seiring dengan peningkatan status Gunung Agung dari siaga menjadi awas, arus pengungsi diprediksi akan meningkat dalam beberapa hari mendatang.

Tenda-tenda pengungsian di Posko Desa Les yang semula telah dibongkar, sejak Senin (27/11) pagi, kembali didirikan. Sejauh ini baru lima tenda yang didirikan.

Dua tenda diantaranya akan digunakan sebagai Pos Komando dan gudang logistik. Sementara tiga tenda lainnya digunakan menampung pengungsi.

Selain itu ada 17 tenda milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU-Pera) yang juga akan digunakan.

Hanya saja beberapa tenda milik KemenPU-Pera sudah robek terkena hembusan angin kencang, sehingga tak bisa digunakan lagi.

Kabid Kedaruratan BPBD Buleleng, Ketut Sensus mengatakan, sebagian besar pengungsi kembali menempati kantong-kantong pengungsian yang sudah sempat mereka tempati beberapa pekan lalu.

Namun, masih ada beberapa pengungsi yang kesulitan mencari lokasi pengungsian dan sempat datang ke Pos Pengungsian Les.

Petugas BPBD langsung mengarahkan mereka ke beberapa fasilitas umum di Desa Sambirenteng dan Desa Les. Hingga sore kemarin, belum ada pengungsi yang masuk ke tenda pengungsian.

Mereka ditampung di fasilitas umum di sekitar Kecamatan Tejakula, serta di rumah-rumah warga.

“Kalau ada yang datang dari Kecamatan Kubu, kami siap terima dulu di sini. Tapi itu sementara saja. Kami layani untuk waktu dua sampai tiga hari saja. Setelah itu kami relokasi ke fasilitas umum yang tersedia,” kata Sensus.

Sensus menegaskan pemerintah tidak mau menampung pengungsi di tenda dalam waktu lama. Alasannya saat ini musim penghujan.

Sehingga tenda rentan bocor dan banjir. Selain itu ancaman debu vulkanik serta hujan pasir, bisa memperburuk keadaan.

“Tidak baik untuk kesehatan pengungsi. Karena ada fasilitas yang lebih layak, ya kami arahkan ke sana nanti.

Sementara ini ada tiga tenda. Kami sudah minta ke provinsi tambahan tenda. Begitu sampai, kami pasang lagi,” kata Sensus.

Sementara itu Polres Buleleng menyiapkan 210 orang personil untuk mengamankan wilayah pengungsian.

Meningkatnya jumlah pengungsi, diprediksi akan berpengaruh pada gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Terutama di wilayah Tejakula. Apalagi gudang logistik sempat beberapa kali dijarah pengungsi.

Kasubbag Humas Polres Buleleng, AKP I Nyoman Suartika mengatakan, ratusan personil itu bertugas melakukan pengawasan pada jalur evakuasi.

Mereka akan disiagakan di Desa Les, untuk memudahkan proses distribusi personil. “Sementara ini personil akan siaga di Desa Les.

Fokus kegiatan adalah atensi jalur Singaraja-Amlapura agar tidak terganggu saat proses evakuasi. Gudang logistik dan kawasan perbatasan juga menjadi titik atensi kami,” jelas Suartika.

Untuk diketahui, hingga pukul 15.00 Senin kemarin, jumlah pengungsi di Kabupaten Buleleng mencapai 4.077 jiwa. Pengungsi terbanyak ditampung di Kecamatan Tejakula, dengan jumlah 2.654 jiwa. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/