33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:34 PM WIB

Tiga Hari Berturut-turut Bandara Tutup, 430 Penerbangan Batal Terbang

RadarBali.com – Tiga hari sudah langit Bali terisolasi dari penerbangan domestik maupun internasional. Ini semua dampak dari penutupan Bandara Ngurah Rai yang terpapar abu vulkanik Gunung Agung.

Penutupan bandara kali ini diputuskan berdasar Hasil Rapat Evaluasi Erupsi Gunung Agung oleh Komunitas Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali, Rabu (29/11) dini hari pukul 01.00. 

Hasilnya, Bandara Ngurah Rai kembali ditutup hingga Kamis (30/11) besok pukul 07.00. “Bandara kembali ditutup demi keamanan penerbangan, ” jelas Arie Ahsanurrohim, Humas Bandara Ngurah Rai, Rabu pagi.

Keputusan penutupan bandara diambil setelah berdasar pemantauan hingga pukul 20.00 wita, Selasa (28/11) malam, ketinggian erupsi mencapai 2.000 – 3.000 meter dengan ultimate ketinggian asap letusan mencapai 4.000 meter.

Keputusan tersebut juga berdasar laporan meteorological watch office yang bersumber dari VA Advisory Darwin, bahwa semburan abu vulkanik Gunung Agung

telah mencapai ketinggian 25.000 kaki bergerak ke arah selatan-barat daya dengan kecepatan 15 kts dan masih mengarah ke bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

“Paper test telah dilakukan dan hasilnya adalah NIL adanya Vulcanic Ash di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali,” imbuhnya.

Data Record Pilot Report juga menyebutkan, ketinggian abu vulkanik mencapai 2.000-4.000 feet dengan arah angin ke barat daya.

“Dengan pertimbangan ruang udara bandara masih tertutup oleh sebaran abu vulkanik, maka Notam Closed Bandara akan dilanjutkan hingga 24 jam ke depan atau dari Rabu,

29 November 2017 Pukul 07.00  hingga kamis, Pukul 07.00 tanggal 30 November 2017. Evaluasi akan dilakukan setiap 6 jam,” bebernya.

Tercatat, penerbangan yang terdampak Rabu hari ini ada 430 penerbangan. Dengan rincian penerbangan internasional 195 dan domestik 235 penerbangan.

“Data awal terdampak 430 penerbangan , nanti data akan terus berkembang,” pungkasnya

RadarBali.com – Tiga hari sudah langit Bali terisolasi dari penerbangan domestik maupun internasional. Ini semua dampak dari penutupan Bandara Ngurah Rai yang terpapar abu vulkanik Gunung Agung.

Penutupan bandara kali ini diputuskan berdasar Hasil Rapat Evaluasi Erupsi Gunung Agung oleh Komunitas Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali, Rabu (29/11) dini hari pukul 01.00. 

Hasilnya, Bandara Ngurah Rai kembali ditutup hingga Kamis (30/11) besok pukul 07.00. “Bandara kembali ditutup demi keamanan penerbangan, ” jelas Arie Ahsanurrohim, Humas Bandara Ngurah Rai, Rabu pagi.

Keputusan penutupan bandara diambil setelah berdasar pemantauan hingga pukul 20.00 wita, Selasa (28/11) malam, ketinggian erupsi mencapai 2.000 – 3.000 meter dengan ultimate ketinggian asap letusan mencapai 4.000 meter.

Keputusan tersebut juga berdasar laporan meteorological watch office yang bersumber dari VA Advisory Darwin, bahwa semburan abu vulkanik Gunung Agung

telah mencapai ketinggian 25.000 kaki bergerak ke arah selatan-barat daya dengan kecepatan 15 kts dan masih mengarah ke bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

“Paper test telah dilakukan dan hasilnya adalah NIL adanya Vulcanic Ash di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali,” imbuhnya.

Data Record Pilot Report juga menyebutkan, ketinggian abu vulkanik mencapai 2.000-4.000 feet dengan arah angin ke barat daya.

“Dengan pertimbangan ruang udara bandara masih tertutup oleh sebaran abu vulkanik, maka Notam Closed Bandara akan dilanjutkan hingga 24 jam ke depan atau dari Rabu,

29 November 2017 Pukul 07.00  hingga kamis, Pukul 07.00 tanggal 30 November 2017. Evaluasi akan dilakukan setiap 6 jam,” bebernya.

Tercatat, penerbangan yang terdampak Rabu hari ini ada 430 penerbangan. Dengan rincian penerbangan internasional 195 dan domestik 235 penerbangan.

“Data awal terdampak 430 penerbangan , nanti data akan terus berkembang,” pungkasnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/