33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:29 PM WIB

Kacau…Aktifitas Truk Pasir Hambat Proses Evakuasi Pengungsi

Kacau…Aktifitas Truk Pasir Hambat Proses Evakuasi Pengungsi

RadarBali.com – Aktifitas tambang galian C di Kawasan Rawan Bencana (KRB), menghambat proses evakuasi yang dilakukan tim gabungan.

Truk enggan memberikan prioritas jalan kepada kendaraan evakuasi, meski telah diberi isyarat untuk menepi.

Buktinya, saat tim gabungan dari Badan SAR Nasional, TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) melakukan evakuasi kemarin,

arus kendaraan terhambat sejumlah truk yang hendak menuju tambang, maupun truk yang telah keluar tambang.

Kemarin tim gabungan yang dipimpin Kepala Dinas Sosial Buleleng, Gede Komang, melakukan evakuasi ke Banjar Dinas Pucang, Desa Ban, Kecamatan Kubu.

Ada dua lansia yang enggan mengungsi, salah seorang diantaranya penyandang disabilitas mental. Jarak rumah mereka, hanya 3,17 kilometer dari puncak Gunung Agung.

Dalam perjalanan beberapa kali mobil ranger yang dikendarai tim evakuasi, kesulitan mendahului truk. Meski telah menyalakan rotator dan membunyikan sirine, kendaraan enggan menepi.

Jangankan berhenti dan menepi, menurunkan kecepatan dan memberi prioritas jalan pun tidak. Padahal, tim evakuasi harus berpacu dengan waktu dan alam saat melakukan evakuasi.

Apalagi kondisi Gunung Agung tak bisa ditebak. Belum lagi, saat melakukan evakuasi kemarin, puncak Gunung Agung tertutup awan sehingga puncak gunung tak terlihat.

Meski mengalami hambatan di jalan, dua orang lansia akhirnya berhasil dievakuasi. Mereka adalah I Ketut Yaksi, 71, dan adiknya Ni Wayan Sari, 62.

Ni Wayan Sari adalah penyandang disabilitas mental, sehingga dibutuhkan penanganan khusus saat melakukan evakuasi.

Begitu berhasil diangkut, mereka langsung dievakuasi menuju Pos Aju Les di Kecamatan Tejakula.

Kacau…Aktifitas Truk Pasir Hambat Proses Evakuasi Pengungsi

RadarBali.com – Aktifitas tambang galian C di Kawasan Rawan Bencana (KRB), menghambat proses evakuasi yang dilakukan tim gabungan.

Truk enggan memberikan prioritas jalan kepada kendaraan evakuasi, meski telah diberi isyarat untuk menepi.

Buktinya, saat tim gabungan dari Badan SAR Nasional, TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) melakukan evakuasi kemarin,

arus kendaraan terhambat sejumlah truk yang hendak menuju tambang, maupun truk yang telah keluar tambang.

Kemarin tim gabungan yang dipimpin Kepala Dinas Sosial Buleleng, Gede Komang, melakukan evakuasi ke Banjar Dinas Pucang, Desa Ban, Kecamatan Kubu.

Ada dua lansia yang enggan mengungsi, salah seorang diantaranya penyandang disabilitas mental. Jarak rumah mereka, hanya 3,17 kilometer dari puncak Gunung Agung.

Dalam perjalanan beberapa kali mobil ranger yang dikendarai tim evakuasi, kesulitan mendahului truk. Meski telah menyalakan rotator dan membunyikan sirine, kendaraan enggan menepi.

Jangankan berhenti dan menepi, menurunkan kecepatan dan memberi prioritas jalan pun tidak. Padahal, tim evakuasi harus berpacu dengan waktu dan alam saat melakukan evakuasi.

Apalagi kondisi Gunung Agung tak bisa ditebak. Belum lagi, saat melakukan evakuasi kemarin, puncak Gunung Agung tertutup awan sehingga puncak gunung tak terlihat.

Meski mengalami hambatan di jalan, dua orang lansia akhirnya berhasil dievakuasi. Mereka adalah I Ketut Yaksi, 71, dan adiknya Ni Wayan Sari, 62.

Ni Wayan Sari adalah penyandang disabilitas mental, sehingga dibutuhkan penanganan khusus saat melakukan evakuasi.

Begitu berhasil diangkut, mereka langsung dievakuasi menuju Pos Aju Les di Kecamatan Tejakula.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/