25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:45 AM WIB

Aliran Lahar Jadi Ancaman, Kebut Proyek Bronjong Jembatan Bypass

RadarBali.com– Meski dihantui perasaan was-was, tujuh orang pekerja tetap berupaya menyelesaikan pembangunan bronjong di sekitar pilar jembatan Bypass IB Mantra yang berlokasi di bekas galian C, Desa Tangkas, Klungkung, kemarin.

Pengerjaan bronjong yang dilakukan Kementerian PUPR untuk melindungi pilar-pilar jembatan dari terjangan lahar dingin itu sudah dimulai sejak Minggu (26/11) dan ditargetkan selesai awal bulan Desember ini.

Agar bisa selesai tepat waktu, satu alat berat tampak dioperasikan untuk membawa material batu yang akan digunakan untuk membuat bronjong.

Menurut Gede Sugik, pelaksana pembangunan bronjong, aliran lahar mulai mengalir ke Sungai Unda,  Senin (27/11).

Kondisi ini membuat para pekerja takut dan menghentikan pekerjaannya untuk menghindari risiko kecelakaan kerja. “Sempat dihentikan pada tanggal 27 November karena ada aliran lahar,” katanya.

Meski hingga saat ini aliran Sungai Unda masih membawa material erupsi Gunung Agung, pekerjaan bronjong ini tetap dilanjutkan.

“Tentunya was-was, tapi mau bagaimana lagi namanya cari makan. Tapi sudah ada teman yang mengawasi arus sungai dari atas sehingga kalau nanti dilihat arus sungainya cukup berbahaya, kami akan informasikan,” ujarnya.

Pembangunan bronjong ini, menurutnya, menggunakan sebanyak 700 meter kubik batu yang dibangun di sekitar pilar jembatan. “Kalau tidak dibangun bronjong fondasinya bisa tergerus,” tandasnya.

RadarBali.com– Meski dihantui perasaan was-was, tujuh orang pekerja tetap berupaya menyelesaikan pembangunan bronjong di sekitar pilar jembatan Bypass IB Mantra yang berlokasi di bekas galian C, Desa Tangkas, Klungkung, kemarin.

Pengerjaan bronjong yang dilakukan Kementerian PUPR untuk melindungi pilar-pilar jembatan dari terjangan lahar dingin itu sudah dimulai sejak Minggu (26/11) dan ditargetkan selesai awal bulan Desember ini.

Agar bisa selesai tepat waktu, satu alat berat tampak dioperasikan untuk membawa material batu yang akan digunakan untuk membuat bronjong.

Menurut Gede Sugik, pelaksana pembangunan bronjong, aliran lahar mulai mengalir ke Sungai Unda,  Senin (27/11).

Kondisi ini membuat para pekerja takut dan menghentikan pekerjaannya untuk menghindari risiko kecelakaan kerja. “Sempat dihentikan pada tanggal 27 November karena ada aliran lahar,” katanya.

Meski hingga saat ini aliran Sungai Unda masih membawa material erupsi Gunung Agung, pekerjaan bronjong ini tetap dilanjutkan.

“Tentunya was-was, tapi mau bagaimana lagi namanya cari makan. Tapi sudah ada teman yang mengawasi arus sungai dari atas sehingga kalau nanti dilihat arus sungainya cukup berbahaya, kami akan informasikan,” ujarnya.

Pembangunan bronjong ini, menurutnya, menggunakan sebanyak 700 meter kubik batu yang dibangun di sekitar pilar jembatan. “Kalau tidak dibangun bronjong fondasinya bisa tergerus,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/