33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 14:07 PM WIB

Ditjen Hubdar Siapkan e-Tiket di Pelabuhan Gilimanuk, Ini Maksudnya…

RadarBali.com – Meletusnya Gunung Agung berdampak dengan penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai.

Lumpuhnya jalur udara memicu peningkatan jumlah pengguna jasa penyeberangan termasuk wisatawan asing maupun lokal melalui jalur penyeberangan.

Meski saat ini bandara Ngurah Rai sudah beroperasi, namun peluang bandara kembali ditutup akibat erupsi gunung Agung sangat besar.

Wisatawan asing maupun domestik yang ingin kembali ke asalnya maupun melanjutkan wisatanya ke wilayah lain di Indonesia dipastikan melalui jalur darat menuju bandara terdekat di pulau Jawa.

Sejak bandara ditutup sampai dibuka kembali, ribuan orang menyeberang ke Jawa. Antrean menuju pelabuhan sering terjadi.

 “Dampak Gunung Agung erupsi membuat pengguna jasa penyeberangan meningkat tajam dari hari biasanya. Termasuk wisatawan lokal dan asing,” ujar Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi.

Menurutnya, penyeberangan di selat Bali menjadi alternative utama wisatawan keluar Bali. Karena itu, Budi Setiyadi meminta PT ASDP Indonesia Ferry sebagai penyedia pelayanan penyeberangan harus memprioritaskan wisatawan asing maupun lokal.

“Turis asing dan domestik memang menjadi prioritas kita. Mereka harus terlayani dengan baik,” tandasnya.

“Nanti agar pelayanan tiket bisa cepat, tiket elektronik kita akan jual di luar pelabuhan seperti di minimarket,” ungkapnya.

Budi Setiyadi, mengaku akan segera melapor ke Direktur ASDP untuk penjualan tiket penyeberangan di luar pelabuhan.

“Saya sudah bertemu dengan beberapa minimarket atau toko berjaringan untuk pelayanan penjualan tiket penyeberangan.

Kita juga akan bekerjasama dengan operator bus maupun perusahaan angkutan. Nanti sopir-sopir bisa membeli tiket di luar dan sampai di pelabuhan tinggal masuk,” ungkapnya.

General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang – Gilimanuk Elvi Yoza mengatakan,  sempat terjadi antrean panjang saat bandara tutup. Namun, kini kondisinya kembali normal.

 “Karena saat itu sudah malam maka kita belum bisa menambah loket. Besoknya loket kita tambah sehingga antrean tidak banyak,” ungkapnya.

Jika nanti kembali terjadi lonjakan, maka loket akan ditambah dan kapal yang beroperasi sebanyak 32 unit akan dipercepat waktu bongkar muatnya.

”Kalau masih padat maka kita akan tambah empat kapal lagi,” ujarnya. Usai meninjau pelabuhan Gilimanuk, Budi Setiyadi kemudian meninjau jembatan Timbang Cekik.

Kepada petugas jembatan timbang, Budi Setiyadi meminta agar kompak memberikan pelayanan terbaik kepada kendaraan barang dan tetap sesuai tupoksi.

Jika ada yang melanggar masih dalam batas toleransi berikan teguran. Namun, jika sudah lewat toleransi harus ditindak.

RadarBali.com – Meletusnya Gunung Agung berdampak dengan penutupan Bandara Internasional Ngurah Rai.

Lumpuhnya jalur udara memicu peningkatan jumlah pengguna jasa penyeberangan termasuk wisatawan asing maupun lokal melalui jalur penyeberangan.

Meski saat ini bandara Ngurah Rai sudah beroperasi, namun peluang bandara kembali ditutup akibat erupsi gunung Agung sangat besar.

Wisatawan asing maupun domestik yang ingin kembali ke asalnya maupun melanjutkan wisatanya ke wilayah lain di Indonesia dipastikan melalui jalur darat menuju bandara terdekat di pulau Jawa.

Sejak bandara ditutup sampai dibuka kembali, ribuan orang menyeberang ke Jawa. Antrean menuju pelabuhan sering terjadi.

 “Dampak Gunung Agung erupsi membuat pengguna jasa penyeberangan meningkat tajam dari hari biasanya. Termasuk wisatawan lokal dan asing,” ujar Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi.

Menurutnya, penyeberangan di selat Bali menjadi alternative utama wisatawan keluar Bali. Karena itu, Budi Setiyadi meminta PT ASDP Indonesia Ferry sebagai penyedia pelayanan penyeberangan harus memprioritaskan wisatawan asing maupun lokal.

“Turis asing dan domestik memang menjadi prioritas kita. Mereka harus terlayani dengan baik,” tandasnya.

“Nanti agar pelayanan tiket bisa cepat, tiket elektronik kita akan jual di luar pelabuhan seperti di minimarket,” ungkapnya.

Budi Setiyadi, mengaku akan segera melapor ke Direktur ASDP untuk penjualan tiket penyeberangan di luar pelabuhan.

“Saya sudah bertemu dengan beberapa minimarket atau toko berjaringan untuk pelayanan penjualan tiket penyeberangan.

Kita juga akan bekerjasama dengan operator bus maupun perusahaan angkutan. Nanti sopir-sopir bisa membeli tiket di luar dan sampai di pelabuhan tinggal masuk,” ungkapnya.

General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang – Gilimanuk Elvi Yoza mengatakan,  sempat terjadi antrean panjang saat bandara tutup. Namun, kini kondisinya kembali normal.

 “Karena saat itu sudah malam maka kita belum bisa menambah loket. Besoknya loket kita tambah sehingga antrean tidak banyak,” ungkapnya.

Jika nanti kembali terjadi lonjakan, maka loket akan ditambah dan kapal yang beroperasi sebanyak 32 unit akan dipercepat waktu bongkar muatnya.

”Kalau masih padat maka kita akan tambah empat kapal lagi,” ujarnya. Usai meninjau pelabuhan Gilimanuk, Budi Setiyadi kemudian meninjau jembatan Timbang Cekik.

Kepada petugas jembatan timbang, Budi Setiyadi meminta agar kompak memberikan pelayanan terbaik kepada kendaraan barang dan tetap sesuai tupoksi.

Jika ada yang melanggar masih dalam batas toleransi berikan teguran. Namun, jika sudah lewat toleransi harus ditindak.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/