29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:32 AM WIB

Debu Vulkanik Diduga Matikan Pohon, Bau Belerang Menyengat

RadarBali.com – Kapolda Bali Irjen Petrus Gelose kembali mengunjungi desa rawan bencana erupsi Gunung Agung.

Salah satu yang dikunjungi adalah Desa Sebudi. Irjen Golose juga masuk ke kantong Galian C di Desa Sebudi.

Kapolda sempat masuk ke salah satu Galian C. Lubang- lubang bekas Galian C sudah penuh dengan lahar dingin yang mengalir sejak beberapa waktu lalu.

Bahkan, ada Galian C sedalam 40 meter di lubang galian tersebut sekarang jadi danau buatan penuh lumpur. Akibatnya aktivitas Galian C pun tutup total.

Kapolda didampingi Ketua Pesubaya Jagabaya Gunung Agung, I Gede Pawana dan Sekretaris Jagabaya I Wayan Suara Arsana.

Kawasan Galian C sendiri tampak lengang. Warga mulai berdatangan ketika Irjen Golose tiba.  Dari sana Kapolda kemudian menuju Pura Pasar Agung.

Desa Sebudi sendiri masuk KRB 3, dengan posisi radius 6 kilometer. Sementara Pasar Agung berada di radius 2 kilometer.

Sementara di sekitar Sebudi dan Pasar Agung tampak beberapa tanaman keras. Seperti kopi, cempaka , boni, sengon dan manggis daunnya mulai rontok.

Bahkan, ada juga tumbuhan yang mati. Ini disebabkan karena hujan abu yang terjadi selama  ini. Hujan abu tersebut diduga mengandung muatan vulkanik termasuk belerang.

Sementara  dari Dusun Sorga menuju Pasar Agung yang radius 3 kilometer rumput yang ada di pinggir jalan juga mengering.

“Ada beberapa ekor anjing tampak berkeliaran ada juga yang mati karena kelaparan,” ujar Gede Pawana.

Selain itu,  hewan yang mati juga diduga karena bau belerang. Sementara di bawah suara binatang seperti kera yang kelaparan juga masih terdengar.

Ini karena pohon pohon mulai mati sehingga tidak ada buah- buahan yang bisa dimakan. Jalan menuju Pura Pasar Agung juga penuh lumpur debu vulkanik.

Akibatnya jalan menjadi licin dan berbahaya. Dedaunan dari pohon yang meranggas juga berjatuhan sepanjang jalan sehingga membuat jalan semakin licin.

Bau belerang sepanjang jalan juga sangat menyengat, sehingga bisa membuat sakit kepala dan pusing kalau terus menghirupnya.

Sementara itu Kapolda juga minta warga masyarakat yang ada di zona bahaya radius 8 sampai 10 kilometer agar mengungsi.

Sebelumnya Kapolda juga sempat berkunjung ke Dusun Pesangkan tepatnya di Mapolsek Selat sementara.

Namun saat itu Kapolda menyarankan agar Polsek Selat kembali ke kantor sebelumnya di Desa Selat.  Ini dilakukan karena masih banyak warga yang tinggal di sekitar Mapolsek Selat.

Kapolres Karangasem AKBP I Wayan Gede Ardana mengatakan, kunjungan Kapolda ke Galian C juga untuk memastikan bahwa galian tersebut sudah tutup.

Kepastian ini penting dilakukan karena aktivitas tersebut ada di zona bahaya. Sehingga perlu dikosongkan agar tidak ada korban kalau terjadi letusan.

Bahkan di kawasan Galian C ada alat berat yang tertimbun lahar dingin di kedalaman 40 meter. Sementara untuk di Pura Pasar Agung sepanjang perjalanan kemarin tampak sepi.

Pemedek juga tidak terlihat di Pura Pasar Agung. Selesai dari Pasar Agung, Golose mengunjungi Mapolsek Selat.

Kapolres Ardana menyebut kunjungan Irjen Golose  ini  adalah untuk memastikan kondisi warga di daerah rawan. Sehingga bisa melakukan langkah yang tepat untuk penyelamatan masyarakat. 

RadarBali.com – Kapolda Bali Irjen Petrus Gelose kembali mengunjungi desa rawan bencana erupsi Gunung Agung.

Salah satu yang dikunjungi adalah Desa Sebudi. Irjen Golose juga masuk ke kantong Galian C di Desa Sebudi.

Kapolda sempat masuk ke salah satu Galian C. Lubang- lubang bekas Galian C sudah penuh dengan lahar dingin yang mengalir sejak beberapa waktu lalu.

Bahkan, ada Galian C sedalam 40 meter di lubang galian tersebut sekarang jadi danau buatan penuh lumpur. Akibatnya aktivitas Galian C pun tutup total.

Kapolda didampingi Ketua Pesubaya Jagabaya Gunung Agung, I Gede Pawana dan Sekretaris Jagabaya I Wayan Suara Arsana.

Kawasan Galian C sendiri tampak lengang. Warga mulai berdatangan ketika Irjen Golose tiba.  Dari sana Kapolda kemudian menuju Pura Pasar Agung.

Desa Sebudi sendiri masuk KRB 3, dengan posisi radius 6 kilometer. Sementara Pasar Agung berada di radius 2 kilometer.

Sementara di sekitar Sebudi dan Pasar Agung tampak beberapa tanaman keras. Seperti kopi, cempaka , boni, sengon dan manggis daunnya mulai rontok.

Bahkan, ada juga tumbuhan yang mati. Ini disebabkan karena hujan abu yang terjadi selama  ini. Hujan abu tersebut diduga mengandung muatan vulkanik termasuk belerang.

Sementara  dari Dusun Sorga menuju Pasar Agung yang radius 3 kilometer rumput yang ada di pinggir jalan juga mengering.

“Ada beberapa ekor anjing tampak berkeliaran ada juga yang mati karena kelaparan,” ujar Gede Pawana.

Selain itu,  hewan yang mati juga diduga karena bau belerang. Sementara di bawah suara binatang seperti kera yang kelaparan juga masih terdengar.

Ini karena pohon pohon mulai mati sehingga tidak ada buah- buahan yang bisa dimakan. Jalan menuju Pura Pasar Agung juga penuh lumpur debu vulkanik.

Akibatnya jalan menjadi licin dan berbahaya. Dedaunan dari pohon yang meranggas juga berjatuhan sepanjang jalan sehingga membuat jalan semakin licin.

Bau belerang sepanjang jalan juga sangat menyengat, sehingga bisa membuat sakit kepala dan pusing kalau terus menghirupnya.

Sementara itu Kapolda juga minta warga masyarakat yang ada di zona bahaya radius 8 sampai 10 kilometer agar mengungsi.

Sebelumnya Kapolda juga sempat berkunjung ke Dusun Pesangkan tepatnya di Mapolsek Selat sementara.

Namun saat itu Kapolda menyarankan agar Polsek Selat kembali ke kantor sebelumnya di Desa Selat.  Ini dilakukan karena masih banyak warga yang tinggal di sekitar Mapolsek Selat.

Kapolres Karangasem AKBP I Wayan Gede Ardana mengatakan, kunjungan Kapolda ke Galian C juga untuk memastikan bahwa galian tersebut sudah tutup.

Kepastian ini penting dilakukan karena aktivitas tersebut ada di zona bahaya. Sehingga perlu dikosongkan agar tidak ada korban kalau terjadi letusan.

Bahkan di kawasan Galian C ada alat berat yang tertimbun lahar dingin di kedalaman 40 meter. Sementara untuk di Pura Pasar Agung sepanjang perjalanan kemarin tampak sepi.

Pemedek juga tidak terlihat di Pura Pasar Agung. Selesai dari Pasar Agung, Golose mengunjungi Mapolsek Selat.

Kapolres Ardana menyebut kunjungan Irjen Golose  ini  adalah untuk memastikan kondisi warga di daerah rawan. Sehingga bisa melakukan langkah yang tepat untuk penyelamatan masyarakat. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/