RadarBali.com – Dugaan beras oplosan masuk ke Bali membuat kalangan legislatif di Badung gerah dan meminta instansi terkait untuk serius mengawasi peredaran beras.
Apalagi Badung dikenal dengan pariwisata, jangan sampai hal ini dapat merusak citra pariwisata di Gumi Keris. Hal itu dilontarkan oleh Ketua Komisi IV DPRD Badung, AAN Ketut Agus Nadi Putra, Minggu (23/7) kemarin.
Menurutnya, kalau ada ditengarai beras oplosan masuk ke Bali, maka harus ditangani secara serius. “Kami harap semoga di Badung tidak ada, ” tegasnya.
Namun demikian, dia meminta instansi terkait seperti Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Badung bersama stake holder terkait mesti terus melakukan pemantauan pasar, toko modern dan lainnya. Karena ini perlu atensi khusus.
“Sebelum kebablasan harus di atensi terlebih dahulu,” tandas politisi Golkar Badung ini. Selain itu, instansi terkait itu juga mesti mengecek peredaran beras di Badung baik dari distributor, agen dan juga pengecer.
Sehingga di Badung jangan sampai kebablasan ada beras oplosan. Apalagi Badung pendapatannya dari pariwisata.
Sehingga kalau para wisatawan itu sampai mengonsumsi beras oplosan tentu ini bisa merusak citra pariwisata.
“Ini adalah persoalan yang sangat serius perlu ditangani, jangan sampai beras oplosan seperti itu masuk ke Badung, ” ungkapnya.