28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 18:16 PM WIB

Duh, Belum Terima Logistik, Warga Tebola Urunan Beli Beras

RadarBali.com – Beberapa pengungsi di Banjar Tebola, Sidemen, Karangasem, sejumlah pengungsi belum mendapat bantuan logistik. Padahal mereka sudah mengungsi sejak enam hari lalu.

“Sumbangan belum dapat,” ujar Ketut Sulendra, yang diamini rekannya, I Wayan Wusita, pengungsi asal Banjar Tukad Sabut Selat.

Untuk kebutuhan sehari -hari para pengungsi mengaku harus urunan membeli beras, gas dan juga lauk pauk.  “Ini sudah empat kali kami urunan beli beras,” ujarnya.

Sekali urunan masing- masing Rp 20 ribuan.  Keterangan yang dihimpun koran ini  menyebutkan bahwa  warga ini mulai mengungsi di Tebola  sejak Minggu lalu (26/11) saat banjir lahar dingin mulai keluar.

Beberapa dari mereka mengaku sudah melapor. Bahkan pengecekan sudah dilakukan namun bantuan belum juga datang.

“Kalau didata dan dicek  hampir setiap hari. Namun kami hanya diminta sabar,” ujarnya. Sementara itu dirinya mengaku setiap hari terutama siang hari pulang ke rumah. Ini karena ada beberapa kegiatan yang dilakukan di kampung.

Terlebih lagi,  sekarang ini sedang musim panen. Terkadang pulang untuk mengantar istri pulang untuk menjadi buruh memetik padi atau panen.

RadarBali.com – Beberapa pengungsi di Banjar Tebola, Sidemen, Karangasem, sejumlah pengungsi belum mendapat bantuan logistik. Padahal mereka sudah mengungsi sejak enam hari lalu.

“Sumbangan belum dapat,” ujar Ketut Sulendra, yang diamini rekannya, I Wayan Wusita, pengungsi asal Banjar Tukad Sabut Selat.

Untuk kebutuhan sehari -hari para pengungsi mengaku harus urunan membeli beras, gas dan juga lauk pauk.  “Ini sudah empat kali kami urunan beli beras,” ujarnya.

Sekali urunan masing- masing Rp 20 ribuan.  Keterangan yang dihimpun koran ini  menyebutkan bahwa  warga ini mulai mengungsi di Tebola  sejak Minggu lalu (26/11) saat banjir lahar dingin mulai keluar.

Beberapa dari mereka mengaku sudah melapor. Bahkan pengecekan sudah dilakukan namun bantuan belum juga datang.

“Kalau didata dan dicek  hampir setiap hari. Namun kami hanya diminta sabar,” ujarnya. Sementara itu dirinya mengaku setiap hari terutama siang hari pulang ke rumah. Ini karena ada beberapa kegiatan yang dilakukan di kampung.

Terlebih lagi,  sekarang ini sedang musim panen. Terkadang pulang untuk mengantar istri pulang untuk menjadi buruh memetik padi atau panen.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/