Ada berbagai makhluk astral dan jadi-jadian yang selama ini menjadi bahan cerita di Bali. Di antaranya jenis hantu seperti wong samar, memedi, rerektunggeng, genderuwo, kemangmang, brerong, wong gamang dan tuyul. Nah, sejatinya untuk tuyul bukan makhluk yang spesialisasi mencuri uang.
Untuk di Bali sendiri, makhluk pesugihan macam itu sebenarnya juga ada. Namanya brerong yang berbentuk ular berkelapa manusia yang digunakan sebagai penglaris dagangan.
Brerong ini memburu tumbal sebagai ganjarannya. Terakhir, hantu besar, hitam legam dan tinggi kalau di luar Bali bernama genderuwo.
Genderuwo suka diam di jembatan dan pohon bambu. Genderuwo sosoknya ada di malam hari Pukul 01.00 dan Pukul 02.00. Dahulu suka jail kepada manusia, seperti melempari mereka dengan pasir atau diludahi yang seolah-olah turun hujan.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh I Gusti Putu Bawa Samar Gantang. Seniman nyentrik yang juga penekun spritual itu menjelaskan, mahluk astral memang biasanya muncul saat tidak ada matahari namun kondisi siang hari (peteng). Kemudian pada waktu malam hari di saat bulan purnama dan juga saat pergantian sore ke malam hari (sandikala) serta antara tengah malam hari.
“Untuk kehidupan dan lokasi mereka hidup biasa berada di pohon kepuh, pohon pole, sungai (pangkung). Kemudian lokasi di antara adua sungai. Mahluk halus samar ini juga suka ditempat yang lembab,” tukas kakek 73 tahun itu.