SINGARAJA– Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Buleleng memilih nahkoda baru. Seiring dengan berakhirnya kepengurusan periode 2017-2021. I Ketut Wiratmaja, jurnalis yang kini memegang posisi Presiden Komunitas Jurnalis Buleleng (KJB), terpilih secara aklamasi sebagai Ketua KONI Buleleng periode 2021-2025.
Keputusan itu diambil dalam Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) yang dilaksanakan di Lovina, Rabu kemarin (22/12).
Musorkab berlangsung singkat. Hanya berlangsung selama 2,5 jam. Para pengurus cabang olahraga sepakat mengusung I Ketut Wiratmaja sebagai calon tunggal, sekaligus memilihnya sebagai Ketua KONI Buleleng periode 2022-2025 secara aklamasi.
Nama I Ketut Wiratmaja diusulkan oleh utusan dari cabang olahraga woodball, Nengah Sudiarta. Menurutnya Wiratmaja layak sebagai Ketua Umum KONI Buleleng. Sebab berasal dari unsur independen, tidak terikat jabatan struktural di pemerintahan, dan tidak menduduki jabatan publik.
Wiratmaja juga sudah dua periode menduduki jabatan di KONI Buleleng. Sebelumnya ia sempat duduk sebagai Koordinator Bidang Humas dan Media. Sementara pada periode 2017 dan 2021 ia menduduki posisi sebagai Wakil Ketua II. Begitu diusulkan, para peserta Musorkab langsung menyatakan kata setuju.
Setelah dinyatakan terpilih, Wiratmaja menyatakan dirinya akan mengedepankan komunikasi dan keterbukaan dalam kepengurusan. Hal itu pula yang diterapkan dalam kepengurusan KONI Buleleng selama beberapa tahun terakhir.
Ia mengaku akan mengemban tugas berat, utamanya pada tahun 2022 mendatang. KONI Buleleng harus mempertahankan peringkat ketiga. Posisi tersebut sempat diraih pada tahun 2015 dan 2019 silam.
“Saya pribadi berharap dukungan dan bantuan dari pengurus cabang olahraga. Dalam waktu dekat kami akan lakukan konsolidasi internal. Karena tanpa dukungan dari pengurus cabang olahraga, target prestasi itu tidak akan tercapai,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Bali Ketut Suwandi meminta agar kepengurusan KONI Buleleng yang baru terpilih, tetap mengedepankan pembinaan atlet lokal. KONI harus melakukan penggalian potensi atlet sejak dini. Baik itu melalui pengurus cabang olahraga maupun lewat KONI kecamatan.
“Dengan jumlah penduduk 800 ribu orang lebih, saya rasa tidak akan sulit bagi KONI Buleleng menggali potensi atlet. Cukup cari 500 orang saja atlet berprestasi dari ratusan ribu penduduk. Ini tantangan yang harus dijawab,” kata Suwandi.