29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:14 AM WIB

Terus Kosongkan Zona Bahaya, Evakuasi Paksa Pengungsi Jika Menolak

RadarBali.com – Meski GunungAgung sudah erupsi dan menerbangkan abu vulkanik sejak 27 November lalu, namun masih banyak warga, khususnya di zona bahaya KRB III dan II, belum mengungsi.

Mereka sebagian belum mengungsi dengan berbagai alasan. Berbagai upaya dilakukan untuk mengedukasi warga untuk mengungsi.

Jajaran Polsek Abang, Karangasem bekerjasama dengan Dompet Duafa melakukan kegiatan berbagi dan memotivasi pengungsi.

Kegiatan ini di pusatkan di objek wisata Amed. Ada 170 pengungsi dari Desa Purwekerti yang ikut dalam kegiatan tersebut.

Selain itu ada juga pengungsi dari Desa Datah dan Desa Tulamben. Kegiatan ini juga diikuti Bhayangkari Polsek Abang dengan mengisi kegiatan memasak bersama untuk menyiapkan makan pagi bagi pengungsi.

Pengungsi diarahkan untuk segera masuk ke pos-pos pengungsian karena Gunung Agung dalam status awas.

Dengan gejala tremor dan gempa terus menerus yang mengguncang, bisa sewaktu waktu terjadi letusan besar.

Kapolsek Kubu AKP Made Suadnyana mengatakan, evakuasi paksa dilakukan untuk warga Batugiling, Desa Dukuh, Kubu, atas nama I Wayan Natra.

Desa-desa tersebut masuk zona merah KRB III  dengan potensi bahaya tinggi.  Evakuasi warga dilakukan ke Desa Tembok yang merupakann zona aman bagi pengungsi.

Natra selama ini tinggal sebatangkara, ini karena anak anaknya ada di luar Bali dan istrinya sudah lama meninggal dunia.

Kapolres  Karangasem, AKBP I Wayan Gede Ardana mengatakan  masih ada waktu untuk melakukan evakuasi warga ke zona aman.

Langkah ini lanjutnya, penting dilakukan untuk menghindari korban jiwa. “Kalau warga sampai di biarkan tinggal di zona merah tentunya akan sangat berbahaya,” tandas Kapolres Ardana. 

RadarBali.com – Meski GunungAgung sudah erupsi dan menerbangkan abu vulkanik sejak 27 November lalu, namun masih banyak warga, khususnya di zona bahaya KRB III dan II, belum mengungsi.

Mereka sebagian belum mengungsi dengan berbagai alasan. Berbagai upaya dilakukan untuk mengedukasi warga untuk mengungsi.

Jajaran Polsek Abang, Karangasem bekerjasama dengan Dompet Duafa melakukan kegiatan berbagi dan memotivasi pengungsi.

Kegiatan ini di pusatkan di objek wisata Amed. Ada 170 pengungsi dari Desa Purwekerti yang ikut dalam kegiatan tersebut.

Selain itu ada juga pengungsi dari Desa Datah dan Desa Tulamben. Kegiatan ini juga diikuti Bhayangkari Polsek Abang dengan mengisi kegiatan memasak bersama untuk menyiapkan makan pagi bagi pengungsi.

Pengungsi diarahkan untuk segera masuk ke pos-pos pengungsian karena Gunung Agung dalam status awas.

Dengan gejala tremor dan gempa terus menerus yang mengguncang, bisa sewaktu waktu terjadi letusan besar.

Kapolsek Kubu AKP Made Suadnyana mengatakan, evakuasi paksa dilakukan untuk warga Batugiling, Desa Dukuh, Kubu, atas nama I Wayan Natra.

Desa-desa tersebut masuk zona merah KRB III  dengan potensi bahaya tinggi.  Evakuasi warga dilakukan ke Desa Tembok yang merupakann zona aman bagi pengungsi.

Natra selama ini tinggal sebatangkara, ini karena anak anaknya ada di luar Bali dan istrinya sudah lama meninggal dunia.

Kapolres  Karangasem, AKBP I Wayan Gede Ardana mengatakan  masih ada waktu untuk melakukan evakuasi warga ke zona aman.

Langkah ini lanjutnya, penting dilakukan untuk menghindari korban jiwa. “Kalau warga sampai di biarkan tinggal di zona merah tentunya akan sangat berbahaya,” tandas Kapolres Ardana. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/