RadarBali.com – Di Denpasar, stok logistik untuk pengungsi diklaim masih aman hingga sebulan mendatang.
Walaupun jumlah pengungsi terus bertambah, tapi untuk logistik pengungsi sudah tertangani dengan bantuan dari swadaya masyarakat dan pemerintah pusat.
Baik dari kebutuhan pakaian, makanan, bumbu, hingga beras. Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar, Made Mertajaya, mengatakan, saat ini pihaknya sudah memeriksa kebutuhan yang diperlukan oleh pengungsi.
Paling dibutuhkan pengungsi, kata Mertajaya, saat ini adalah kebutuhan makanan dan bumbu.
“Untuk saat ini kebutuhan logistik masih aman hingga satu bulan ke depan. Itu berkat bantuan swadaya dari masyarakat dan pemerintah pusat yang dikirimkan melalui provinsi,” kata Mertajaya.
Mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kota Denpasar ini berharap, dengan situasi jangka panjang seperti saat ini, sumbangsih masyarakat juga masih sangat dibutuhkan.
“Ini kan masih tersedia hingga satu bulan, untuk kedepannya kami tetap membutuhkan uluran tangan dari masyarakat. Karena, saat ini dana bencana belum bisa dicairkan walaupun sudah dianggarkan,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui berdasarkan data BPBD Kota Denpasar, jumlah pengungsi hingga, Minggu (3/12) sebanyak 701 orang dari 192 KK.
Keseluruhan jumlah tersebut ditempatkan di 4 posko dan rumah-rumah warga. Keempat posko itu yakni Posko Kesambi dengan total pengungsi
ada 233 jiwa dari 64 KK yang keseluruhannya berasal dari Banjar Padang Tunggal, Desa Muncan, Kecamatan Selat.
Untuk di Posko Gurita jumlah pengungsi 128 Jiwa dari 31 KK, yang seluruhnya berasal dari Desa Selat, Desa Muncan, Desa Besakih, Desa Karangsari, Desa Abian Tiing, dan Rendang.
Untuk di Posko Danau Tempe jumlah pengungsi ada 187 Jiwa dari 53 KK, yang keseluruhan dari Desa Ban, Kecamatan Kubu.
Sedangkan di Posko GOR Kompyang Sujana J umlah pengungsi ada 153 dari 44 KK yang berasal dari Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem dan Desa Ban, Kecamatan Kubu Karangasem.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala BPBD Kota Denpasar, IB Joni Wiranata mengatakan, penambahan pengungsi saat ini bukan hanya dari KRB III
melainkan juga KRB II yang merupakan terdampak erupsi Gunung Agung. “Saat ini pengungsi bertambah cukup banyak,” kata Joni
Untuk pengungsi di Keluarga mereka, pihaknya berkoordinasi dengan Kepala Desa dan Kepala Dusun untuk pembagian logistiknya.