27.3 C
Jakarta
21 November 2024, 22:14 PM WIB

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Ayah & Anak Berhasil Selamat

NEGARA- Perahu nelayan asal Dusun Ketapang, Desa Pengambengan, terbalik setelah diterjang gelombang di perairan Selat Bali, Senin (24/1) sore. Beruntung, dua nelayan selamat meski sempat terombang – ambing di tengah laut. Sementara perahunya masih ditinggal di tengah laut.

 

Dua nelayan tersebut Naf’an, 46, dan anaknya Najib Yahya, 22. Bapak dan anak ini berangkat melaut Senin siang sekitar pukul 13.00 WITA. Setelah satu jam lebih keduanya tiba di lokasi memancing, tepatnya selat Bali perbatasan perairan Bali dan Jawa Timur. “Sudah pasang jangkar, ke dalaman laut sekitar 200 meter,” kata Naf’an, Selasa (25/1).

 

Menurutnya, pada saat berangkat cuaca cerah. Tidak ada angin, hujan dan gelombang tinggi. Namun, saat akan memulai memancing, tiba-tiba angin kencang dan gelombang tinggi datang. Karena satu mesin perahunya mati, posisi perahu melintang melawan gelombang. Kemudian, sekitar pukul 16.00 WITA gelombang tinggi menghantam hingga membuat perahu terbalik dan peralatan memancing tenggelam.

 

“Saya sama anak satu jam lebih di perahu yang terbalik,” ungkapnya.

 

Setelah lama terombang – ambing di tengah laut, datang perahu nelayan Sendang Biru asal Kabupaten Malang, membantu evakuasi ke atas perahu. Naf’an dan anaknya berada di dalam perahu asal Malang tersebut hingga Selasa (25/1) pagi. Keduanya dibantu nelayan asal Dusun Munduk Asem, Desa Cupel, pulang ke rumahnya di Desa Pengambengan.

 

Karena cuaca di tengah laut masih belum menentu, perahunya masih ditinggal di tengah laut kedalam sekitar 200 meter dalam kondisi jangkar masih di bawah laut. Setelah cuaca memungkinkan perahu akan diambil lagi.

 

“Kalau sudah tidak ada gelombang tinggi mau diambil. Semoga saja tidak berubah lokasinya,” ungkapnya.

 

Akibat kejadian tersebut, pihaknya mengalami kerugian sekitar Rp 25 juta. Karena seluruh peralatan memancing dan mesin perahu hilang. “Untungnya masih selamat. Anak saya juga mau menikah bulan depan, Alhamdulillah bisa pulang,” terangnya.

 

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Jembrana Dewa Putu Hendri Gunawan mengatakan, pihaknya menerima laporan adanya perahu yang terbalik di tengah laut. Dari penelusuran, ternyata perahu yang terbalik tersebut milik nelayan Desa Pengambengan yang selamat. “Dua nelayan yang terbalik selamat,” ujarnya.

 

 

 

NEGARA- Perahu nelayan asal Dusun Ketapang, Desa Pengambengan, terbalik setelah diterjang gelombang di perairan Selat Bali, Senin (24/1) sore. Beruntung, dua nelayan selamat meski sempat terombang – ambing di tengah laut. Sementara perahunya masih ditinggal di tengah laut.

 

Dua nelayan tersebut Naf’an, 46, dan anaknya Najib Yahya, 22. Bapak dan anak ini berangkat melaut Senin siang sekitar pukul 13.00 WITA. Setelah satu jam lebih keduanya tiba di lokasi memancing, tepatnya selat Bali perbatasan perairan Bali dan Jawa Timur. “Sudah pasang jangkar, ke dalaman laut sekitar 200 meter,” kata Naf’an, Selasa (25/1).

 

Menurutnya, pada saat berangkat cuaca cerah. Tidak ada angin, hujan dan gelombang tinggi. Namun, saat akan memulai memancing, tiba-tiba angin kencang dan gelombang tinggi datang. Karena satu mesin perahunya mati, posisi perahu melintang melawan gelombang. Kemudian, sekitar pukul 16.00 WITA gelombang tinggi menghantam hingga membuat perahu terbalik dan peralatan memancing tenggelam.

 

“Saya sama anak satu jam lebih di perahu yang terbalik,” ungkapnya.

 

Setelah lama terombang – ambing di tengah laut, datang perahu nelayan Sendang Biru asal Kabupaten Malang, membantu evakuasi ke atas perahu. Naf’an dan anaknya berada di dalam perahu asal Malang tersebut hingga Selasa (25/1) pagi. Keduanya dibantu nelayan asal Dusun Munduk Asem, Desa Cupel, pulang ke rumahnya di Desa Pengambengan.

 

Karena cuaca di tengah laut masih belum menentu, perahunya masih ditinggal di tengah laut kedalam sekitar 200 meter dalam kondisi jangkar masih di bawah laut. Setelah cuaca memungkinkan perahu akan diambil lagi.

 

“Kalau sudah tidak ada gelombang tinggi mau diambil. Semoga saja tidak berubah lokasinya,” ungkapnya.

 

Akibat kejadian tersebut, pihaknya mengalami kerugian sekitar Rp 25 juta. Karena seluruh peralatan memancing dan mesin perahu hilang. “Untungnya masih selamat. Anak saya juga mau menikah bulan depan, Alhamdulillah bisa pulang,” terangnya.

 

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Jembrana Dewa Putu Hendri Gunawan mengatakan, pihaknya menerima laporan adanya perahu yang terbalik di tengah laut. Dari penelusuran, ternyata perahu yang terbalik tersebut milik nelayan Desa Pengambengan yang selamat. “Dua nelayan yang terbalik selamat,” ujarnya.

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/