26.1 C
Jakarta
31 Oktober 2024, 7:25 AM WIB

Banyak Sekolah di Jembrana yang Muridnya Terpapar Covid

 

NEGARA- Sekolah yang siswanya terkonfirmasi positif Covid-19 semakin banyak. Terjadi di sejumlah sekolah di antaranya SD, SMP maupun SMA atau sederajat. Namun, untuk sementara sekolah yang terdapat kasus positif masih menjalani pembelajaran tatap muka di sekolah, kecuali kelas yang terdapat siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.

 

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana Ni Nengah Wartini mengatakan, hingga kemarin sudah ada dua SD dan satu SMP yang beberapa siswa dan gurunya terpapar. Ditambah satu SMA yang juga sudah terdapat siswa positif.

 

“Pihak puskesmas sudah melakukan tracking dan testing di sekolah yang siswanya positif,” ujarnya.

 

Penularan virus kepada siswa, lanjutnya, tidak hanya terjadi karena klaster sekolah. Tetapi penularan berawal dari klaster keluarga, seperti SD 1 Manistutu berawal dari keluarga siswa yang terkonfirmasi positif.

 

Menurutnya, berdasarkan rapat terakhir dengan Bupati Jembrana I Nengah Tamba, meski ada siswa yang terpapar virus untuk PTM agar disesuaikan dengan surat keputusan bersama (SKB) empat menteri. Karena itu, harus dilihat klaster penyebarannya, klaster sekolah atau klaster keluarga.

 

“Kalau klaster keluarga dan jumlahnya dibawah 5 persen masih diterapkan belajar mandirinya kelas saja,” ujarnya.

 

Akan tetapi, apabila klasternya sudah mencakup satuan pendidikan dan jumlahnya di atas 5 persen, maka satuan pendidikan yang diliburkan sementara. “Kami juga masih menunggu keputusan satgas. Kami akan mengikuti keputusan dari satgas,” tegasnya.

 

Wartini menegaskan, karena sudah ada siswa yang terpapar virus, pihaknya menekankan pada seluruh satuan pendidikan untuk memperketat protokol kesehatan. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait agar melakukan testing, tracing dan treatment ketat untuk pencegahan penyebaran lebih luas lagi.

 

 

NEGARA- Sekolah yang siswanya terkonfirmasi positif Covid-19 semakin banyak. Terjadi di sejumlah sekolah di antaranya SD, SMP maupun SMA atau sederajat. Namun, untuk sementara sekolah yang terdapat kasus positif masih menjalani pembelajaran tatap muka di sekolah, kecuali kelas yang terdapat siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.

 

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana Ni Nengah Wartini mengatakan, hingga kemarin sudah ada dua SD dan satu SMP yang beberapa siswa dan gurunya terpapar. Ditambah satu SMA yang juga sudah terdapat siswa positif.

 

“Pihak puskesmas sudah melakukan tracking dan testing di sekolah yang siswanya positif,” ujarnya.

 

Penularan virus kepada siswa, lanjutnya, tidak hanya terjadi karena klaster sekolah. Tetapi penularan berawal dari klaster keluarga, seperti SD 1 Manistutu berawal dari keluarga siswa yang terkonfirmasi positif.

 

Menurutnya, berdasarkan rapat terakhir dengan Bupati Jembrana I Nengah Tamba, meski ada siswa yang terpapar virus untuk PTM agar disesuaikan dengan surat keputusan bersama (SKB) empat menteri. Karena itu, harus dilihat klaster penyebarannya, klaster sekolah atau klaster keluarga.

 

“Kalau klaster keluarga dan jumlahnya dibawah 5 persen masih diterapkan belajar mandirinya kelas saja,” ujarnya.

 

Akan tetapi, apabila klasternya sudah mencakup satuan pendidikan dan jumlahnya di atas 5 persen, maka satuan pendidikan yang diliburkan sementara. “Kami juga masih menunggu keputusan satgas. Kami akan mengikuti keputusan dari satgas,” tegasnya.

 

Wartini menegaskan, karena sudah ada siswa yang terpapar virus, pihaknya menekankan pada seluruh satuan pendidikan untuk memperketat protokol kesehatan. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait agar melakukan testing, tracing dan treatment ketat untuk pencegahan penyebaran lebih luas lagi.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/